Jakarta, KABA12.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terancam terkoreksi pada hari ini, Selasa (21/11), akibat aksi jual pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungannya.
Seperti yang dilansi CNNIndoensia.com, analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, aksi ambil untung (profit taking) ini sebenarnya telah terjadi sejak perdagangan kemarin. Beruntung, IHSG belum sampai ke zona merah.
“Tampaknya aksi jual mulai terjadi sehingga dapat mengganggu jalannya IHSG dan kemungkinan dapat berimbas pada melemahnya laju IHSG,” papar Reza dalam risetnya, dikuti Selasa (21/11).
Potensi pelemahan IHSG ini, lanjut Reza, juga sejalan dengan pelemahan bursa saham Asia sepanjang perdagangan kemarin. Indeks Nikkei225 di Jepang misalnya turun sebesar 0,6 persen, sedangkan indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,25 persen
Kendati bakal ada aksi jual, Reza berharap volume jual tidak signifikan hingga menyebabkan IHSG anjlok. Ia pun memprediksi, IHSG berada dalam rentang support 6.022-6.038 dan resistance 6.083-6.113.
Di sisi lain, Analis Oso Sekuritas Riska Afriani berpendapat, IHSG masih bakal mempertahankan posisinya dan bergerak positif pada hari ini. Menurutnya, IHSG secara teknikal masih berada dalam tren penguatan.
“IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat dikisaran 5.995 sampai 6.100,” terang Riska dalam risetnya.
Adapun, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 1,55 poin (0,02 persen) ke level 6.053 setelah bergerak di antara 6.053-6.098. Hal ini diikuti oleh kenaikan nilai tukar rupiah sebesar 0,01 persen menjadi Rp13.529 per dolar AS.
Selain itu, bursa saham Wall Street juga berakhir di teritori positif. Dow Jones naik 0,31 persen, S&P500 menguat 0,13 persen, dan Nasdaq Composite menanjak 0,12 persen.
(Dany)
