Washington, KABA12.com — Setelah terjadi tragedy ledakan di Manchester Arena,Senin (22/05), Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat langsung mengkoordinir pihaknya untuk memonitor situasi di Manchester, Inggris.
Disampaikan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, pihaknya tak punya informasi yang mengindikasikan adanya ancaman kredibel spesifik yang melibatkan venue musik di AS.
“Akan tetapi, publik mungkin mengalami peningkatan pengamanan di tempat-tempat publik dan sekitarnya serta event-event seiring otoritas melakukan pencegahan tambahan,” demikian statemen Departemen Keamanan Dalam Negeri AS seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (23/05).
Kepolisian Manchester memastikan setidaknya terdapat 19 orang meninggal dunia dan 50 lainnya terluka akibat ledakan di Manchester Arena. Saat ini, polisi menduga ledakan tersebut sebagai serangan teroris.
Ledakan tersebut terjadi setelah berakhirnya konser penyanyi terkenal AS, Ariana Grande. Namun dipastikan, Ariana Grande selamat dari peristiwa itu.
Saat ini, unit anti terorisme telah berdatangan untuk mengantisipasi ledakan susulan di Manchester Arena.
(Dany)