Bukittinggi, KABA12.com — Pemko Bukittinggi melalui dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DP3APPKB) menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan. Kegiatan ini berlangsung di aula kantor PKK Belakang Balok, Rabu (25/10).
Sekretaris DP3APPKB Bukittinggi, Emil Anwar menjelaskan, permasalahan kekerasan terhadap perempuan harus disikapi bersama. Pencegahan dan langkah cepat harus dilakukan, agar kasus ini tidak terjadi di Bukittinggi. Diakuinya, beberap bukan lalu memang sempat terjadi kekerasan terhadap anak, namun kedepan harus diantisipasi. Salah satu uoaya dengan menggelar sosialisasi ini.
“Dalam rangka membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas perlu adanya upaya antara pemerintah, masyarakat dan keluarga dalam menanggulangi permasalahan kekerasan dalam rumah tangga. Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadi salah satu langkah menimbulkan kesadaran untuk ikut berperan aktif dalam menanggulangi masalah kekerasan dalam rumah tangga,” ujarnya.
Lebih lanjut Emil Anwar berharap, pelatihan dan sosialisasi ini juga dapat memberikan penyadaran hukum kepada masyarakat dalam rangka menghapus kekerasan dalam rumah tangga. Untuk itu diangkat tema ‘Membentuk padusi minang menjadi perempuan tangguh berbasis agama dan adat’.
Sementara itu, Konsultan SDM dan pendidikan Yogyakarta, Drs. Adriano Rusfi, Psi selaku narasumber mengungkapkan, dalam Islam terdapat tiga peran utama perempuan ; seagai iatri, ibu dan anggota masyarakat. Perempuan harus menjadi sosok yang tangguh dalam berdakwah dan melakukan pembinaan sosial.
Padusi Minang sangat dibutuhkan untuk menjadi sosok yang tangguh. Bukan ketangguhan dalam menaklukkan alam, tapi tangguh dalam mengelola alam itu. Perempuan yang tangguh itu, perempuan yang pandai memainkan perannya di berbagai bidang.
“Jadikan kelemahan sebagai kekuatan,” tegasnya.
Untuk saat ini dibutuhkan perempuan tangguh berbasis agama mempunyai karakter yang aqil baligh bukan remaja, mempunyai kekuatan ego yang dapat dikontrol, taat beragam sebagai kekuatan dan menjadikan rumah tangga sebagai tempat yang teraman baginya.
(Ophik)