Bukittinggi, KABA12.com — Setelah dilakukan uji coba dalam sebulan terakhir, 5 September mendatang, alat pendeteksi gempa Warning Receiver System (WRS) Bukittinggi segera dilaunching. Alat ini bisa mencatat terjadinya gempa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Seperti dijelaskan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi, Musmulyadi, alat pendeteksi gempa yang ada di Pusat Pengendalian Operasional (Pusdal Ops) BPBD Gulai Bancah Bukittinggi merupakan bantuan dari BMKG pusat dan Padang Panjang akan dilaunching Walikota Bukittinggi, H M Ramlan Nurmatias.
Fungsi alat ini sangat penting untuk menginformasikan tentang gempa, seperti lokasi atau titik koordinatnya dan kedalaman gempa itu sendiri. Selain itu, alat ini juga menginformasikan, apakah gempa yang terjadi seperti gempa di laut berpotensi tsunami atau tidak serta menginformasikan terjadinya kerusakan bangunan ringan, sedang atau berat.
Manfaat alat ini adanya informasi dari alat yang terdiri dari satu monitor CPU, moden dan receiver, BPBD bisa mengambil kesimpulan apakah perlu dilakukan tanggap darurat bencana atau tidak.
Informasi yang diberikan olah WRS ini bisa menggambarkan terjadi kerusakan dan korban.
“Kita lebih bisa cepat tanggap memberikan pelayanan yang maksimal di bidang kebencanaan, sehinga resiko dari bencana dapat diminimalisir. Terjadinya gempa di daerah lain, dalam waktu lima menit sudah bisa diakses oleh WRS di daerah lainnya,” ungkap Musmuliadi.
Untuk Sumatera Barat sendiri, alat ini sudah diberikan pada daerah yang dilalui oleh patahan Aumatera dan lempeng samudra, seperti Pasaman, Kabupaten Agam, Bukittinggi, Padang Panjang, Padang Pariaman, Kota Padang, Painan, Batu Sangkar, Mentawai, Kota Solok.
(Ikhwan)
