Lubukbasung, KABA12.com. Bencana banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Agam, seperti Kecamatan Ampeknagari, Tanjungmutiara dan Palembayan dalam sepekan terakhir, berdampak pada lahan pertanian, perkebunan dan ternak masyarakat yang berada di daerah tersebut.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Zufren mengatakan banjir tersebut merendam sedikitnya 110 hektar lahan perkebunan sawit, 20 hektar ladang jangung dan 15 ekor ternak. Dengan rincian, 50 hektar lahan kebun sawit di wilayah Anak Aia Kasiang, Nagari Bawan, Kecamatan Ampeknagari, 60 hektar lahan sawit di Nagari Tiku, Kecamatan Tanjungmutiara, dan 20 hektar ladang jagung yang berada di Salarehaia, Kecamatan Palembayan.
“Untuk kebun sawit pada umumnya bisa dikatakan tidak mengalami kerugian yang signifikan karena air hanya merendam kawasan tidak berdampak pada hasil produksinya. Sementara untuk ladang jagung memang sangat memprihatinkan, karena usia jagung tersebut baru berusia 1,5 bulan, akan sangat sulit untuk dikembalikan seperti semula karena pertumbuhannya tidak akan maksimal,” ujarnya.
Sementara dampak terhadap hewan ternak terjadi di wilayah Tompek Salareh Aia Utara, Kecamatan Palembayan. Banjir menghanyutkan 13 ekor sapi dan 2 ekor kerbau. “Hewan ternak itu hanyut terseret banjir hingga mati, kondisinya ternak itu sedang terikat,” sebutnya.
Zufren menambahkan, pemerintah belum bisa berbuat banyak untuk membantu pemulihan lahan-lahan dan ternak warga yang terdampak musibah banjir tersebut. Karena tidak ada aturan yang menjelaskan untuk pemberian asuransi bagi kerusakan yang terdampak oleh bencana alam.
(Jaswit)
