Tiku, kaba12.com — Kebakaran yang melanda lahan perkebunan kelapa sawit milik Andan, di Lubuak Gadang, Sungai Sirah, jorong Durian Kapeh, nagari Tiku Utara masih berpotensi meluas ke areal lain menyusul masih sulitnya tim gabungan dari berbagai unsur yang terlibat dilapangan dalam menjinakkan api.
Beratnya medan, karena tidak adanya akses masuk ke lokasi lahan yang terbakar, makin tebalnya kabut, ditambah cuaca panas, membuat tim gabungan kesulitan memadamkan api. Bahkan, lahan yang terbakar sejak Selasa lalu, hingga Kamis,(18/1) masih terbakar dan terus menjalar karena api merembet di lahan gambut yang sudah kering akibat cuaca panas.
Upaya maksimal pemadaman api yang sudah 3 hari dilakukan itu, masih belum bisa sepenuhnya menjinakkan api, hingga Kamis sore, diperkirakan baru sekitar 80 persen api berhasil diisolir, dan Jumat, diprediksi api masih akan menjalar jika tidak dibantu hujan.
Informasi yang diperoleh kaba12.com dari Kabid.KL BPBD Agam Wahyu Bestari, Kamis malam ini, upaya pemadaman yanag dilakukan tim gabungan BPBD Agam bersama Dinsos Agam, Damkar, BKSDA Resort Agam, Polres Agam, TNI , PT.Mutiara Agam bersama masyarakat, bahkan sudah dibantu dengan peralatan dari BPBD Sumbar, pihaknya belum sepenuhnya bisa memadamkan api.
Dijelaskan Wahyu Bestari, api masih terus menjalar di lahan yang terbakar, karena tim kesulitan untuk menjangkau lokasi, memasukkan peralatan pemadam, termasuk minimnya sumber air untuk proses pemadaman. Hingga Kamis, tercatat sudah 7 hektar lahan dipastikan hangus terbakar, dan kemungkinan masih akan terus bertambah karena, areal yang terbakar merupakan lahan gambut yang tebal, ditambah cuaca panas, sehingga makin akan semakin cepat merembet ke lokasi lain.
“ Kita masih mengupayakan langkah pemadaman, namun potensi bertambahnya lahan yang terbakar masih sangat tinggi, dan kita masih berupaya mencari solusi lain, “ sebut Wahyu Bertari.
Kebakaran lahan perkebunan kelapa sawit di Lubuak Gadang, Sungai Sirah, jorong Durian Kapeh, nagari Tiku Utara itu, diprediksi masih akan berlangsung lama, diperparah oleh kondisi cuaca panas, yang makin memudahkan api menjalar ke lokasi lain. Saat ini, kawasan Tanjung Mutiara sudah mulai dipenuhi kabut asap, dampak kebakaran lahan bergambut tebal itu.
(Harmen)
