News Lokal

PMI Bukittinggi Butuh Darah 50 Kantong per Hari

Bukittinggi, KABA12.com — Palang Merah Indonesia (PMI) Bukittinggi membutuhkan 50 kantong darah perharinya untuk memenuhi kebutuhan pasien. Namun target itu belum tercapai, mengingat dalam satu harinya baru 25 hingga 30 kantong darah yang tersedia di Unit Donor Darah (UDD) PMI Bukittinggi.

Demikian disampaikan Ketua PMI Bukittinggi Chairunnas, Senin (21/11). Menurutnya, kebutuhan darah di Kota Bukittinggi memang tinggi masih minus 20 hingga 25 kantong darah perhari, maka dari itu perlu ditingkatkan sosialisasi pada masyarakat, agar turut berpartisipasi mendonorkan darahnya.

“Belum lagi untuk memenuhi kebutuhan darah di wilayah keliling PMI Bukittinggi, yang meliputi Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Pasaman, Kota Payakumbuh, Kota Padang Panjang,” ujarnya, usai pelantikan 11 orang pengurus dan 5 orang Dewan Kehormatan PMI Bukittinggi di Gedung Triarga.

Menurut Chairunnas, sejauh ini minat masyarakat Kota Bukittinggi untuk mendonorkan darahnya sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi jumlah pendonor, dengan cara menarik simpatisan, memberikan sosialisasi apa keuntungan yang didapat dari mendonorkan darah, karena selain untuk menjaga kesehatan, juga merupakan aksi sosial peduli sesama.

“Seorang pendonor baru dapat lagi diambil darahnya dalam tempo 75 hingga 100 hari, dengan target 50 kantong perhari, dalam seratus hari dibutuhkan 5.000 orang pendonor,” terangnya.

Disamping itu program lain yang dirancang PMI Bukittinggi sambung Chairunnas, yakni antisipasi siaga bencana, yakni dengan program merekrut relawan PMI sebanyak 25 orang perkelurahan atau dengan jumlah total 600 orang, mengingat kondisi saat ini kurang dari 30 orang relawan.

Menurut Chairunnas, jumlah masyarakat Bukittinggi 100 ribu jiwa lebih, minimal 10 persen atau 25 relawan harus ada di setiap Kelurahan saat terjadinya bencana, baru sangat ideal kondisinya, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas membantu masyarakat yang tertimpa bencana.

“Upaya perekrutan relawan di 24 Kelurahan itu telah disetujui Walikota Bukittinggi, dengan menyediakan dana hibah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang akan dimanfaatkan untuk pelatihan relawan, diawali dengan penyerahan dana sebesar Rp 340 juta, untuk dua kelurahan pada tahun 2016 ini,” ujarnya.

Chairunnas berharap, seluruh program yang dirancang PMI Bukittinggi mulai dari peningkatan jumlah pendonor dan pembentukan relawan di 24 Kelurahan dapat teralisasi dalam waktu dekat, sehingga kebutuhan darah yang diminta masyarakat terpenuhi, begitu juga apabila terjadi bencana dapat dilakukan antisipasi dan tanggap darurat oleh para relawan. (***)

0Shares
To Top