Pemkab Agam

Pemkab.Agam Siapkan Strategi Turunkan Angka Stunting

Lubukbasung, KABA12 — Pemerintah Kabupaten Agam menyiapkan sejumlah strategi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Agam.

Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menyebutkan, ada beberapa strategi yang harus dilakukan dalam menekan angka stunting di Agam. Diantaranya memastikan sekretariat TPPS di tingkat nagari dan kecamatan memiliki jumlah balita, data stunting, data keluarga yang beresiko stunting, serta memiliki data hasil penimbangan yang dilakukan di posyandu.

“Selanjutnya melakukan optimalisasi pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita yang ada di masing-masing nagari, melaksanakan mini lokakarya setiap bulan, monev tindak lanjut dari hasil mini lokakarya, dan pengisian data BANGDA yang dilakukan tepat waktu oleh OPD terkait,” kata Edi Busti saat rakor TPPS dan publikasi data stunting di Balairung Rumah Dinas Bupati, Selasa (21/11).

Kepala Dinas Dalduk KBP3A Agam, Surya Wendri menyampaikan bahwa Kabupaten Agam berada di peringkat 3 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar terkait rata-rata kunjungan per TPK. Data peringkat itu merupakan hasil rekap keseluruhan dari tanggal 1 Januari sampai 31 Oktober 2023.

“Selama bulan Oktober kemarin, Agam memuncaki klasemen dengan peringkat 1 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar,” ujarnya.

Menurutnya target kunjungan setiap bulan itu dinilai sudah baik di angka 89 persen. Hingga akhir Oktober 2023 tersisa 3 kecamatan yang realisasi pendampingan keluarganya dibawah 70 persen.

“Ketiga kecamatan itu yakni Palupuh 66 persen, Tilatang Kamang 58 persen dan Sungai Pua 42 persen,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Dinkes Agam Arma Citra mengatakan upaya peningkatan mutu kegiatan penimbangan massal perlu dilakukan secara serius. Yakni penggalangan komitmen dengan TGP dan pembentukan tim pemantau pelaksanaan penimbangan massal di puskesmas.

Selanjutnya memastikan penimbangan massal dilakukan menggunakan peralatan sesuai standar dan dilaksanakan oleh para kader terlatih.

“Kemudian penguatan pelaksanaan penimbangan massal melalui Edaran Bupati yang ditujukan kepada semua OPD terkait, camat, dan walinagari,” katanya.

Perwakilan BKKBN Sumbar, Marda Jendri menambahkan bahwa permasalahan stunting harus diatasi bersama oleh semua stakeholder.

“Kita berharap upaya percepatan penanganan stunting berjalan lancar sehingga angka stunting bisa turun secara drastis,” sebutnya.

Selain itu, ia mengakui bahwa Kabupaten Agam termasuk dalam daerah percontohan dan merupakan TPPS yang terbaik.

“Alhamdulillah Agam masuk sebagai daerah percontohan dan merupakan TPPS terbaik,” jelasnya.

Diketahui, pada tahun 2022 prevalensi stunting meningkat dari angka 19,1 persen menjadi 24,6 persen. Sedangkan pada tahun 2023 jumlah total prevalensi yakni mencapai 6,96 persen dengan jumlah penderita stunting yaitu sebanyak 2.235 orang dan jumlah balita diukur dengan jumlah yaitu 32.131.

Kecamatan Palembayan merupakan daerah yang memiliki prevelensi tinggi dan sebaran jumlah penderita stunting tertinggi di Kabupaten Agam.

(Bryan)

To Top