Lubukbasung, KABA12.com — Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan September 2018 secara umum menunjukkan adanya kenaikan pada sejumlah kelompok, selain kelompok bahan makanan. Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 16 kota mengalami inflasi sedangkan 66 kota lainnya mengalami deflasi.
Seperti halnya di Kota Bukittinggi beserta sister city terdekatnya Kabupaten Agam yang mengalami Inflasi sebesar 0,10 % atau terjadi kenaikan IHK dari 128,91 % pada bulan Agustus 2018 menjadi 129,04 % pada bulan September 2018.
Kepala BPS Kabupaten Agam, Joni Suryadi mengatakan, kenaikan harga terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 6 kelompok pengeluaran seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,01 %, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 1,05 %, kelompok sandang sebesar 0,03 %, kelompok kesehatan sebesar 0,12 %, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 2,47 % dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 %.
Dengan rincian komoditinya seperti, Bahan Bakar Rumahtangga, Uang Sekolah Dasar Swasta, Belut, Apel, Beras, Kentang, Sepat Siam, Uang Sekolah Menegah Pertama Swasta, Laptop/Notebook, Tarif kendaraan Travel, Besi Beton, Seng, Jeruk Nipis/Limau, Mie dan komoditas lainnya.
“Dari 6 kelompok pengeluaran penyumbang inflasi, kelompok pendidikan, rekreasi serta olah raga yang menyumbangkan Inflasi terbesar 2,47 %. Dimana komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitunya komoditas sekolah Dasar Swasta sebesar 0,1565 %, sekolah menegah pertama sebesar 0,0075 % dan laptop/notebook sebesar 0,0074 %,” sampainya.
Joni Suryadi menambahkan meski terdapat sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan harga pada September 2018, namun juga masih terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain seperti, Daging Ayam Ras, Bawang Merah, Cat Tembok, Cabe Merah, Jeruk, Telur Ayam ras, Ikan Tongkol, Ikan Dencis, Jengkol, Buncis, Petai dan komoditas lainnya.
(Jaswit)
