Kaba Terkini

50 PPS Ikuti Pelatihan OPT Distan Agam

Lubukbasung, kaba12.com — Sebanyak 50 orang anggota penyuluh pertanian swasta (PPS) kabupaten Agam ikuti pelatihan pengendalian serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) di dua lokasi.

Pelatihan PPS untuk dapat mengamati dan mengendalikan serangan OPT tersebut, digelar dua angkatan, masing-masing angkatan I sebanyak 25 orang PPS yang dipusatkan di BPP Tilatang Kamang, Rabu,(26/6) dan angkatan II sebanyak 25 orang di BPP Tanjung Raya.

Kepala Distan Agam melalui I Nyoman Tinggal Karyawan, Kabid.Sarana Prasarana Pertanian dan Penyuluhan Dinas Pertanian Agam, Kamis,(27/6) menjelaskan, pelatihan singkat itu dilaksanakan kerjasama antara Dinas Pertanian Kabupaten Agam dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumatera Barat.

Dijelaskan I Nyoman Tinggal Karyawan, pelatihan OPT angkatan I dilaksanakan di BPP Kecamatan Tilatang Kamang dan angkatan II dilaksanakan di BPP Kecamatan Tanjung Raya, yang digelar sehari penuh mengkaji berbagai aspek terkait dengan OPT.

Ditambahkan, narasumber pelatihan OPT tersebut merupakan tim teknis dari BPTPH Sumatera Barat, terutama yang terkait dengan bidang perlindungan tanaman.

Menurut salah satu narasumber Evi Yarnis, yang menyebutkan, kiat-kiat dalam mengendalikan hama dan penyakit pada budidaya tanaman padi sawah, salah satunya adalah dengan pemberdayaan musuh alami, pengamatan secara berkala dan pentingnya kelompok yang mempunyai ahli dalam pengendalian hama terpadu.

“Pengamatan OPT merupakan hal penting yang tidak boleh ditinggalkan, karena dengan pengamatan intensif, kita dapat mengetahui keberadaan awal OPT, baik itu intensitas serangan maupun populasi di suatu wilayah”, ujar Evi Yarnis.

Dijelaskan, dengan diketahuinya intensitas atau populasi awal OPT, dapat segera melakukan tindakan pengendalian yang tepat dan akurat sehingga OPT dapat dikendalikan dengan baik.

Proses pengamatan OPT tidak hanya dilakukan oleh petugas pengamat hama, namun lebih baik dilakukan langsung oleh petani di lahannya sendiri, sehingga petani perlu diedukasi soal pengetahuan serangan OPT.

Diharapkan, depan pengawalan OPT sejak dini diharapkan terus dilakukan oleh petugas POPT yang bersinergi dengan petugas penyuluh lapangan dan PPS serta kelompok tani agar produktivitas hasil tani tidak terganggu dan dapat optimal setiap musimnya.
HARMEN

To Top