Jakarta, KABA12.com — Virus ransomware WannaCry yang menggemparkan dunia beberapa waktu lalu dipastikan tidak akan menyerang ponsel pintar. Hal tersebut ditenggarai system operasinya berbeda.
Pre Sales specialist Kaspersky, Jemmy Handinata menyebutkan WannaCry bekerja dengan mengeksploitasi celah di sistem operasi Windows, terutama edisi lawas seperti Windows XP. Hal inilah yang menjadi penyebab sampai sekarang tidak ada laporan mengenai serangan WannaCry ke perangkat ponsel.
“Versi 1.0 WannaCry hanya memanfaatkan celah dari Windows,” ucapnya seperti dikutip CNN Indonesia.
Kendati begitu Jemmy memperkirakan pelaku penyebar ransomware seperti WannaCry akan beraksi kembali di kemudian hari. Ia menyebut ada kemungkinan serangan ransomware atau malware lain akan menyasar platform lain di luar Windows, seperti iOS dan Android.
“Ke depannya pasti akan muncul serangan-serangan lain. Ini baru tahap awal, ke depan pasti ada lagi,” imbuhnya.
Sebagai pencegahan, Jemmy memperingatkan semua orang untuk secara rutin mem-back up data di perangkat mana pun untuk sebagai upaya pencegahan. Pasalnya sejauh ini, belum ada solusi mengembalikan data yang “disandera” oleh ransomware WannaCry.
WannaCry bekerja dengan mengenkripsi data yang mereka susupi. Untuk membuka data itu kembali, korban WannaCry diwajibkan membayar tebusan dengan Bitcoin.
Jemmy juga menganjurkan kepada pemilik komputer ataupun ponsel untuk terus memutakhirkan sistem operasi.
“Itu kan sifatnya mencegah, tapi sifatnya mencegah lebih baik daripada mengobati,” pungkasnya.
(Dany)