Maninjau, KABA12.com — Hujan lebat disertai angin kencang di wilayah danau Maninjau kembali picu bencana. Tak hanya banjir dan tanah longsor, Selasa (06/12) sore danau Maninjau memutih dipenuhi bangkai ikan yang mengapung di permukaan danau.
Diduga akibat hempasan angin kencang, memicu endapan bekas makanan ikan dan belerang mengapung meracuni ikan yang menyebar di danau Maninjau.
Informasi yang diperoleh KABA12.com Selasa (06/12) malam akibat angin kencang yang melanda kawasan danau Maninjau memicu keracunan ikan diawali di wilayah Tanjung Sani bahkan kini menyebar di seluruh permukaan danau.
Kepala Badan Kesbangpol Agam Rahman yang memantau perkembangan dampak keracunan danau Maninjau Selasa malam menyebutkan keracunan besar terjadi sejak Selasa sore saat hujan disertai angin badai.
Wilayah pertama yang terkena dampak tubo di wilayah nagari Tanjung Sani tapi kini menyebar luas ke berbagai tempat di sepanjang danau Maninjau
“Aparat kecamatan Tanjung Raya sedang mendata jumlah jala apung yang terdampak, termasuk tonase ikan yang mati,” sebut Rahman.
Informasi yang diperoleh KABA12.com, keracunan ikan air tawar di danau Maninjau baik ikan budidaya maupun ikan danau menjadi musibah rutin di kawasan danau Maninjau bahkan dalam setahun bisa terjadi 4-5 kali keracunan ikan.
Upaya konfirmasi KABA12.com dengan Kepala Perikanan Kelautan Agam Ermanto Selasa malam tak mendapat respon sehingga data kerugian dan jumlah jala apung yang terdampak belum diperoleh secara resmi.
(Harmen)