Dinas Pertanian Agam

Sukses Agam Menyemai, Distan Pacu Komoditi Unggulan Kecamatan

Lubukbasung, kaba12.com  —   Untuk memberi wujud sukses visi Agam Menyemai di kabupaten Agam, seluruh kecamatan harus mempunyai produk unggulan yang bisa menjadi kekuatan dalam upaya membangun kemandirian dan kedaulatan pangan masyarakat.

Sektor holtikultura, menjadi bagian penting dalam mendorong pengembangan potensi lokal yang menjadi produk unggulan masing-masing kawasan, dan hal itu akan menjadi kekuatan tersendiri dalam wujud keberagaman potensi yang dimiliki kabupaten Agam.

Hal itu disebutkan Ir.Adfdal, kepala dinas pertanian Agam dalam sesi diskusi tentang Agam Menyemai dengan kaba12.com di Lubukbasung, Jumat, (19/1).

Disebutkan, pihak Distan Agam mendorong pengembangan komoditi unggulan kecamatan itu, dipacu dengan pengembangan sektor hortikultura yang menjadi prioritas dalam peningkatan produksi,  diantaranya dengan perluasan maupun pengembangan kawasan. Salah satunya dengan menargetkan pengembangan kawasan buah-buahan seluas 65 hektar, dengan komoditi jeruk dan manggis.

Selain tanaman buah, dinas pertanian juga akan melakukan pengembangan kawasan komoditi cabe, bawang merah dan bawang putih seluas 120 hektar.

Pengembangan kawasan tersebut juga akan didukung dengan memfasilitasi bantuan sarana pasca panen seperti alat dan mesin pengolahan dan gudang penyimpanan hasil. “Dan sektor hortikultura juga merupakan salah satu garda terdepan dalam mendukung program Agam Menyemai yang lahir dari pemikiran Bupati Agam,” ujarnya.

Dikatakan Afdal, penyaluran bibit untuk mendukung program Agam Menyemai, baik tanaman buah-buahan maupun perkebunan dari tahun 2016-2017 telah terealisasi sebanyak 330 ribu batang.

Untuk tahun 2018, penyediaan bibit agam menyemai tetap berlanjut dengan untuk pemanfaatan lahan kosong produktif, seperti bibit alpokat, lengkeng, rambutan, petai, nangka, jengkol, mangga, pinang dan lain sebagainya.

Di sektor perkebunan, selain menyalurkan bantuan bibit unggul seperti cengkeh, sawit, pala, kopi, kelapa dalam, tembakau dan lain sebagainya, juga akan dilaksanakan kegiatan pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi tepat guna.

Hal ini dimaksudkan agar selain berusaha tani, masyarakat juga mampu melakukan pengolahan terhadap hasil produksi tanaman perkebunan yang dimiliki. Misalnya pengolahan hasil kakao, petani akan dibimbing secara teknis dalam kegiatan sekolah lapang. “Kita juga mengalokasikan anggaran untuk melakukan study banding bagi petani kakao, sebagai motivasi dan referensi dalam melakukan usaha pengolahan hasil,” ulasnya.

Rangkaian program yang sudah dilaksanakan sepanjang tahun 2016-2017 tersebut, sebagian sudah terfokus dimasing-masing kecamatan, dimana Bupati Agam, Indra Catri, menginginkan masing-masing kecamatan memiliki komoditi unggulan.

Seperti kopi robusta, duku dan manggis akan lebih difokuskan pengembangannya di kecamatan Palembayan. Komoditi pala dan cengkeh di kecamatan Tanjung Raya. Casiavera dan pinang di kecamatan Malalak. Kelapa di kecamatan Lubuk Basung dan pengembangan kawasan jeruk di kecamatan Palupuh, termasuk kecamatan lain yang tengah dibedah untuk konsentrasi pengembangan komoditi unggulan kecamatan.

Dengan fokusnya pengembangan komoditi unggulan masing-masing kecamatan tersebut, secara otomatis dalam memudahkan pergerakan serta target pengembangan yang sudah dirancang dinas pertanian Agam, “ kita konsentrasikan dukungan pengembangan komoditi unggulan kecamatan itu, sehingga singkron dengan berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan selama ini, “ ulas Afdal lagi.

(Harmen)

0Shares
To Top