Sorong, kaba12.com — Rumah kaki serupa prototype rumah tradisi warga Papua mengundang perhatian tersebut ribuan peserta peringatan bulan pengurangan resiko bencana (PRB) nasional 2017 yang dipusatkan di propinsi Papua Barat 22-25 Oktober 2017.
Hal itu terlihat dari antusias para peserta peringatan bulan PRB 2017 mengunjungi stand khusus Papua Barat di kawasan Barat areal pameran PRB nasional Senin,(23/10).
Bahkan banyak daerah yang penasaran dan berniat mengadopsi ide dan model kontruksi rumah kaki seribu yang diyakini tahan guncangan gempa dan terjangan banjir.
Bahkan tim BPBD Agam saat meninjau rumah kaki seribu itu mengaku salut dan bisa menerapkan strategi pembangunan rumah ramah gempa dan terjangan banjir dan abrasi pasalnya wilayah perairan pantai kabupaten Agam di Tanjung Mutiara cocok dijadikan kawasan rumah kaki seribu tersebut.
Tim BPBD Agam masing-masing kepala BPBD Agam M.Lutfie AR, kepala Bappeda Welfizar, Kabid.KL Hasrizal, Indra Junaidi dan ketua FPRB Agam Harmen yang meninjau rumah kaki seribu dan menilisik sudut rumah panggung itu sangat cocok untuk daerah Agam.
Seperti disebutkan M.Lutfie yang menyebut kawasan sepanjang pantai Tiku dan berawa keberadaan rumah kaki seribu bisa mengantisipasi resiko bencana.
Pasalnya rumah panggung yang dibangun dengan material kayu bakau dan atap rumbia itu ideal dibangun dikawasan rawan banjir dan gempa.
Pasalnya rumah yang dibangun agak tinggi dari permukaan tanah dibuat spesifik dengan pondasi kayu bakau yang disusun bersilang dalam jumlah cukup banyak sesuai ukuran rumah.
” Kekuatannya pun sangat menjamin, bahkan ada yang sengaja menggoyang rumah dengan jumlah banyak namun rumah kaki seribu justru makin kokoh,” sebut M.Lutfie.
Kepala Bappeda Agam Welfizar mengamini kontruksi bangunan rumah ,” kita cubo adopsi untuk kondisi darurat, ini positif,” sebutnya.
Tim BPBD Agam sendiri mencoba mengadopsi berbagai kegiatan yang dilaksanakan sepanjang peringatan bulan PRB 2017 di Sorong, Papua Barat yang dibuka ketua BNPB Williem Rampangalei Senin,(23/10).
(Harmen)