Bukittinggi, KABA12.com — Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) Bukittinggi, Mailinda, dinilai tim penilaian Pilar-pilar Sosial Teladan Tingkat Nasional Tahun 2018 di aula kantor camat Mandiangin Koto Selayan, Jumat (21/09). Kedatangan tim juga disambut Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi, Sekretaris Dinas Sosial Sumbar, Camat MKS, Kadis Sosial Bukittinggi, tokoh masyarakat MKS dan perwakilan masyarakat.
Sekretaris Daerah Bukittinggi, Yuen Karnova, mengatakan, Bukittinggi memang hanya kota kecil, namun masalah sosial Bukittinggi cukup banyak. Bukan karena masalah dari masyarakat Bukittinggi, tapi karena arus keluar masuk masyarakat non Bukittinggi yang cukup tinggi. Hal itu menimbulkan dampak negatif salah satunya masalah sosial menjadi meningkat.
“Bukittinggi berbeda dengan daerah lain, termasuk perbedaan masalah sosial yang dihadapinya. Karena itu penanganan masalah sosial di Bukittinggi berbeda dengan daerah lain, disinilah peran TKSK sangat penting. TKSK lah yang menjadi mitra Pemko untuk terjun langsung menangani masalah sosial ini,” jelas Yuen.
Sekretaris Dinas Sosial Sumbar, Nawawi, mengatakan, kiprah TKSK Mailinda, sangat tampak dan dirasakan masyarakat. Nawawi mengakui sejauh ini TKSK teladan yang dipilih tiap tahun selalu dari Pulau Jawa. Namun kini, saatnya orang Sumatera Barat yang menang tingkat nasional.
“TKSK harus mengetahui dan arif tentang permasalahan sosial yang tumbuh di tengah masyarakat. Tentu harus dimulai dengan niat yang baik dan menjadi terbaik nasional,” ujarnya.
Sementara, M. Rondang Siahaan, Ketua Tim Penilai, menyampaikan, tujuan kedatangan tim, dalam rangka penilaian pilar pilar sosial teladan untuk kecamatan tingkat nasional. Tim turun ke lapangan, untuk melihat langsung kiprah TKSK terpilih dan bagaimana kinerja nnya di lapangan. Selain itu, juga dilihat prakarsanya dan keikutsertaan masyarakat dalam membantu pelaksaan kesejahteraan sosial.
“TKSK bekerja dengan kesadaran sendiri dan tinggi untuk ikut membantu orang lain. Karena itu TKSK bisa disebut orang hebat. Tujuannya, agar warga masyarakat yang kurang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat. Masalah yang berkaitan dengan TKSK, seperti kemiskinan, disabilitas, anak terlantar dan masalah sosial lainnya. Pemerintah tidak bisa menangani sendiri, karena itu dibutuhkan pilar sosial berupa TKSK,” ungkapnya.
Sebelum penilaian ini, telah dilakukan penilaian porto folio seperti ujian lisan skripsi diuji oleh 7 orang untuk 34 propinsi. Setelah dilakukan penilaian dari 34 propinsi, 20 propinsi kami kunjungi, lalu dilihat lagi 5 propinsi yang diharapkan menjadi terbaik, lalu akan dibawa dalam peringatan hari kesejahteraan nasional tahun ini ke Gorontalo bersama kepala daerahnya.
Rondang Siahaan langsung mendengar kiprah TKSK Mailinda dari penuturan Camat MKS, Sekda Yuen Karnova, tokoh masyarakat dan kadis sosial yang sepakat menyatakan TKSK Mailinda adalah TKSK terbaik dan pantas menjadi teladan nasional.
(Ophik)
