Bukitinggi, KABA12 — Komisi II DPRD Kota Bukittinggi kembali melanjutkan kunjungan ke mitra kerja di lingkungan pemerintah kota.
Kali ini, sejumlah Anggota DPRD yang tergabung dalam komisi II, mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan bertatap muka dengan pimpinan serta jajaran di rumah sakit kebanggaan warga Bukittinggi itu, Senin (03/02).
Direktur RSUD Bukittinggi dr. Muryani Dhatri, menjelaskan, RSUD Bukittinggi diresmikan 18 Januari 2021 dan sudah berjalan 4 tahun. RSUD Bukittinggi merupakan rumah sakit tipe C dengan 100 tempat tidur, tidak masuk IGD dan memiliki 328 tenaga serta outsourching.
“RSUD Bukittinggi memakai pola pengelolaan keuangan BLUD, namun harus tetap didukung APBD. Walau kita sudah BLUD, bukan berarti bisa hidup sendiri. Kita masih harus ditopang APBD. Pendapatan kita Rp 11, 9 milyar. Jumlah ini belum cukup untuk berdiri sendiri,” ujar dr. Muryani dihadapan Komisi II DPRD Bukittinggi.
Muryani menambahkan anggaran RSUD Bukittinggi terealisasi 91 persen dan anggaran sekarang Rp6 milyar. RSUD Bukittinggi juga masih membutuhkan banyak “asupan”, karena belanja RSUD mencapai Rp12,8 milyar.
“Kita juga coba melakukan terobosan untuk peningkatan pelayanan. Untuk dokter spesialis kita masih berstatus kontrak. Kita masih melekat ke Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi. Saat ini, kita terkendala SDM dokter spesialis, butuh tambahan ruangan, kekurangan biaya pemeliharaan, dan tidak dapat DAK tahun 2025 karena persoalan KRIS atau Kelas Rawat Inap Standar. Kita pun ingin melakukan rehab ruangan. Terkait kebutuhan dokter spesialis, kita butuh satu lagi tapi terkendala aturan. Jadi, kita hanya tersisa dua dokter kontrak,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bukittinggi, Amrizal mengungkapkan tujuan kunjungan ke RSUD Bukittinggi ini, untuk mengetahui program -program, kebutuhan atau kendala yang ada disini.
“Kami menerima informasi adanya kendala yang dihadapi RSUD Bukittinggi, seperti SDM dokter, fasilitas atau sarana prasarana dan sebagainya. Komisi II menampung seluruh aspirasi dari jajaran RSUD Bukittinggi. Kami juga menjalankan fungsi kedewanan termasuk fungsi pengawasan. Semoga, RSUD Bukittinggi bisa lebih baik kedepannya. Selama ini, kita di Komisi II tidak tahu kendala mitra kerja. Dalam momentum ini, mitra kerja bisa sharing informasi bersama Komisi II DPRD, “ terang Amrizal.
Lebih lanjut, Amrizal mengatakan pelayanan kesehatan ini merupakan pelayanan dasar yang tidak bisa diabaikan. Apalagi, pelayanan ini menyangkut masyarakat atau hajat hidup orang banyak.
Kunjungan Komisi II DPRD Bukittinggi ke RSUD Bukittinggi juga diikuti Wakil Ketua DPRD Bukittinggi Zulhamdi Nova Candra IB, Anggota Komisi II, Andi Putra, Hj. Elfianis dan Dewi Anggraini. Pertemuan ini juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Linda Faroza.
(HARMEN/*)

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999