Bukittinggi, KABA12.com — Agus Harimurti Yudhoyono berikan kuliah umum di Stikes Fort de Kock Bukittinggi, Selasa (26/09).
Putra sulung Presiden RI keenam ini mengangkat tema Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045.
Kehadiran AHY disambut meriah ribuan mahasiswa . Sosoknya yang dinilai kharismatik ini mengundang kekaguman bagi mahasiswa.
Bahkan nyaris setiap kalimatnya selalu diiringi tepuk tangan oleh para peserta kuliah umum.
Dewan pembina Yayasan Stikes Fort de Kock Bukittinggi, Zainal Abidin menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari istimewa. Kehadiran AHY dalam napak tilasnya sangat dinantikan mahasiswa.
“Mahasiswa harus banyak belajar kepada sosok AHY. Kesibukannya di dunia militer tak menyurutkan niatnya dalam menuntut ilmu dan mendapatkan tiga gelar magister. Ini sungguh membanggakan dan patut jadi teladan bagi generasi muda,” jelasnya.
Dalam materinya, Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute, menjabarkan tahun 2045 mendatang, menjadi 100 tahun Indonesia merdeka. Diusia 1 abad itu, Indonesia harus menjadi bangsa yang maju dan diisi oleh generasi emas yang sehat jiwa raga, memiliki kapasitas intelektual, karakter dan integritas serta kepemimpinan efektif.
Ditambahkan, dalam menjalani kehidupan banyak lika liku. Prosesnya harus dilewat karena hidup adalah perjuangan.
“Jangan pernah takut menghadapi ujian dan tantangan. Jangan ragu mengambil resiko dalam sebuah keputusan. Jika hasil tidak sesuai harapan, jangan pernah menyerah,” ungkapnya.
Putra SBY ini mengungkapkan, mengabdi untuk masyarakat bangsa dan negara bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Ketika berjuang untuk mendapatkan tujuan, butuh kerja keras. Perkembangan zaman harus dilalui tapi efek negatifnya harus dapat diantisipasi, karena hubungan sosialisasi kemanusiaan secara langsung tetap dijaga.
“Di Sumatera Barat, saya pribadi mendapat inspirasi dan semangat tambahan. Patirotisme saat ini diartikan sebagai apapun tindakan untuk membela dan meneruskan kemerdekaan bangsa dan negara di berbagai bidang. Bangsa ini harus jadi bangsa yang sehat jiwa raga. Sarana pendidik memiliki peran penting untuk melahirkan generasi muda penerus bangsa. Dengan jiwa dan raga yang sehat tentu bisa menjadi patriot bangsa menuju Indonesia emas 2045,” jelasnya.
Bangsa dan negara yang akan menang dalam percaturan kepemerintahan adalah mereka yang paling cepat dan cerdas. Perkembangan teknologi sangat mendukung tapi harus dijaga agar tidak menjerumuskan.
“Jangan jadi budak teknologi. Kemajuan zaman harus diikuti, tapi harus diwaspadai. Kita harus memiliki pemahaman yang benar tentang tuntutan zaman. Adaptasi menjadi kunci. Indonesia harua aman dan damai. Indonesia harus adil dan sejahtera. Indonesia harus maju dan mendunia,” tegasnya diiringi riuh tepuk tangan mahasiswa dan undangan yang hadir.
Kuliah umum AHY ini dihadiri anggota DPR RI, Mulyadi, mantan Walikota Padang, Fauzi Bahar, anggota DPRD Provinsi, Anggota DPRD Bukittinggi, Yontrimanayah, Rusdi Nurman, seluruh unsur pimpinan Stikes Fort de Kock, serta sejumlah partisipan dan tamu undangan lainnya.
(Ophik)
