Lubukbasung, KABA12.com — Badan Nasional Pengagulangan Bencana mengapresiasi kegiatan Jambore Pengurangan Resiko (PRB) ke-IV tingkat provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan di kabupaten Agam. Apresiasi itu diberkan Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB Lilik Kurniawan, Senin (26/09) sebelum membuka kegiatan Jambore di Muaro Mati, nagari Tiku Selatan, kecamatan Tanjung Mutiara.
“BNPB sangat mendukung Jambore PRB di Sumbar. Di BNPB kita juga ada pengkhususan untuk jambore ini, seperti membentuk sekolah gunung, laut dan lainnya yang melibatkan masyarakat,” sebut Lilik Kurniawan.
Ia menjelaskan, Indonesia berada di jalur cincin api sehingga sering terjadi gerakan sesar yang sewaktu-waktu dapat mengalami patahan yang mengakibatkan gempa. Tak hanya gempa, Indonesia juga berpotensi terjadi bencana lain seperti banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran hutan, puting beliung dan lainnya.
“Oleh sebab itu, penanganan bencana tidak mudah, makanya semua sektor harus dilibatkan, tidak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat menjadi relawan kebencanaan. Melalui jambore PRB ini kapasitas dan kemampuan para relawan diperlihatkan,” katanya.
Lilik Kurniawan menambahkan, penanganan kebencanaan tidak harus terprogram dari pemerintah, namun gerakan dari masyarakatlah yang diperlukan. Apakah dengan menanam pohon, membersihkan sungai, menanam mangrove atau dengan kegiatan bermanfaat untuk lingkungan lainnya.
“Intinya, seluruh sektor harus saling bekerjasama dalam penanganan kebencanaan,” tegasnya.
(Jaswit)
