Lubukbasung, kaba12.com — Sesuai evaluasi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Sumbar dalam wilayah kabupaten Agam, kesadaran dan disiplin masyarakat untuk mematuhi penerapan protokol penanganan covid19 belum maksimal.
Masih banyak titik-titik yang harus dikaji dan dimaksimalkan dalam upaya memutus rantai penyebaran covid19, terutama aktivitas pasar, kegiatan kumpul-kumpul warga, aktivitas kedai dan kafe-kafe termasuk potensi penyebaran lain yang belum optimal ditertibkan.
Di kabupaten Agam, bupati Indra Catri menegaskan, cukup banyak catatan dan bahan evaluasi yang disiapkan pihaknya untuk dilaporkan secara khusus pada gubernur Sumbar, terkait dengan evaluasi pelaksanaan PSBB Sumbar yang berakhir tanggal 5 Mei mendatang.
Secara khusus, sebut Indra Catri, pihaknya mengusulkan perpanjangan masa PSBB atau PSBB II Sumbar dengan pola dan strategi yang lebih tajam dan ketat, mengingat perkembangan situasi penanganan penyebaran covid19, apalagi terjadi peningkatan jumlah warga terpapar positif virus corona dengan lonjakan yang cukup drastis.
“ Termasuk kabupaten Agam, saat ini pertahanan yang dibangun mulai dijebol, salah satunya kasus di Padang Tarok, Baso yang akan menjadi dasar tambahan bagi Agam untuk mengajukan usulan perpanjangan PSBB di Sumbar, “ulas Indra Catri.
Sementara pantauan kaba12.com, kerja maksimal berbagai unsur terkait dalam penanganan penyebaran covid19 yang sengaja dibuat berlapis di Agam, terlihat masih belum sepenuhnya dipatuhi masyarakat, terutama masih tingginya aktivitas di pasar-pasar, di warung dan cafe-cafe, serta berbagai lokasi lain, yang mengabaikan protokol penangana covid19 tanpa memakai masker dan mengatur jarak.
HARMEN