Khazanah

Kemuliaan Puasa Arafah

Khazanah, KABA12.com — Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yang berterpatan pada saat diberlangsungkannya wukuf di tanah Arafah tanggal 9 Dzulhijjah oleh para jamaah haji. Wukuf di Arafah ini bisa dikatakan sebagai inti dari pelaksanaan ibadah haji. Karena itu, puasa Arafah sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji.

Ibnu Muflih dalam Al Furu’ yang merupakan kitab Hanabilah (3: 108) mengatakan, “Disunnahkan melaksanakan puasa pada 10 hari pertama Dzulhijjah, lebih-lebih lagi puasa pada hari kesembilan, yaitu hari Arafah.”

Para Ulama mengatakan bahwasanya paling mulianya hari dalam satu tahun adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan paling mulianya malam dalam satu tahun adalah 10 malam terakhir dari bulan Ramadhan.

Disamping itu, Puasa di hari Arafah memiliki keutamaan seperti yang disebutkan dalam hadits berikut, “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arofah (yaitu untuk orang yang berada di Arofah). Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” [HR. Muslim no. 1348, dari ‘Aisyah].

Berdasarkan hadits Abu Qotadah, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam  bersabda, “Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”[HR. Muslim no. 1162, dari Abu Qotadah]

Dari Hadits diatas, Rasulullah mengatakan bahwa puasa Arofah lebih utama daripada puasa ‘Asyuro. Di antara alasannya, Puasa Asyuro berasal dari Nabi Musa, sedangkan puasa Arofah berasal dari Nabi Muhammad SAW.

Dari sini, kita dapat mengetahui bagaimana keutamaan, kemuliaan dari puasa Arafah. Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk mendapatkan Ridho ALLAH SWT dan Syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Amiin ya Rabbal Alamin.

(O’phik)

0Shares
To Top