Tekno, KABA12.com — GoPRo merupakan suatu perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi kamera berjenis Action Camera atau Sports
Camera , kamera jenis ini sering digunakan pada kegiatan ekstrim seperti olahraga dan perekaman video dalam air.
Segala kemudahan dan kemajuan yang mengikuti perkembangan zaman, membuat perusahaan yang memproduksi Hero 5 dan Drone tersebut, banyak diminati di segala penjuru dunia. Akan tetapi, disegala kemajuan yang dimiliki GoPro, perusaahn ini sempat mengalami masa sulit.
Seperti yang dilansir Kompas.com, pada laporan keuangan kuartal IV 2016, pihak GoPro mengalami kerugian sebesar 373 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,9 triliun. Hal ini dikarenakan beberapa aspek internal yang terjadi dalam tahapan produksi pemasaran.
Pada tahun 2016 GoPRo meraih pendapatan terbesar kedua sepanjang sejarah perusahaan yakni 540 juta dollar AS atau setara Rp 7,2 triliun. Pendapatan tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai 440 juta dollar. Akan tetapi, jika dilihat dari proyeksi analisi, pendapatan GoPro lebih rendah 30 juta dollar AS.
Jika dihitung, sepanjang tahun 2016, pendapatan GoPro berada pada angka 1,185 miliar dollar AS. Angka tersebut memang terlihat besar, tetapi sebenarnya lebih kecil 200 juta dollar AS dari proyeksi perusahaan pada Februari 2016 lalu.
Selain itu, tanda-tanda GroPro berada pada masa sulit, dengan adanya pemangkasan karyawan sebesar 15 persen atau setara dengan 200 dari 1.700-an karyawan. Terlebih dengan banyaknya kerusakan yang terjadi pada sistem serta perangkat yang diproduksi.
Hal ini, membuat GoPro berupaya untuk berinovasi dan merevisi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Terbukti dalam menyonsong tahun 2017, dua kamera teranyar GoPRo yakni Hero 5 Black dan Hero 5 Session berhasil meraih podium satu dan dua pada penjualan kamera aksi digital AS.
(Dany)
