Lubukbasung, kaba12.com — Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok di Kabupaten Agam terpantau masih tinggi menjelang hari raya Idul Adha 1443 Hijiriah.
Hal ini terjadi karena pasokan berkurang sementara permintaan masyarakat terbilang tinggi.
Kabid Perdagangan, Dinas Perindagkop-UKM Kabupaten Agam, Nelfia Fauzana menyebut, beberapa harga komoditas bahan pokok yang masih mahal diantaranya cabai merah keriting, bawang merah, cabai rawit, dan sayur mayur.
“Harga cabai merah keriting sekarang kembali naik dari Rp 100 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilogram. Sementara cabai rawit masih bertahan di harga Rp 100 ribu per kilogram,” kata Nelfia Fauzana kepada KABA12.com, Jum’at (8/7).
Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan Dinas Perindagkop-UKM di Pasar Inpres Padang Baru, Lubukbasung pada Kamis kemarin, ditemukan sejumlah harga kebutuhan pokok berada di harga tinggi, seperti bawang merah dijual Rp 50 ribu per kilogram, bawang putih Rp 20 ribu per kilogram, sayur bayam Rp 5 ribu per ikat, dan sayur kangkung Rp 4 ribu per ikat.
“Selanjutnya harga buncis mengalami kenaikan dari Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 15 ribu per kilogram, sayur kol dari Rp 9 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogram, dan wortel menjadi Rp 20 ribu per kilogram sebelumnya Rp 15 ribu,” ujarnya.
Sementara jenis bahan pokok yang dijual dengan harga normal saat ini diantaranya, daging ayam broiler Rp 65 ribu per kilogram, daging sapi segar Rp 140 ribu per kilogram, hati sapi Rp 140 ribu per kilogram, kentang Rp 10 ribu per kilogram, tomat Rp 15 ribu per kilogram, dan kacang tanah Rp 27 ribu per kilogram.
“Kemudian minyak goreng kemasan bermerek Rp 24 ribu per liter, dan minyak goreng curah Rp 15 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Meski mengalami kenaikan, pihaknya juga memastikan bahwa ketersediaan stok bahan pokok tercukupi saat hari raya Idul Adha bahkan hingga akhir tahun nanti.
“Sampai sekarang ini ketersediaan stok bahan pokok masih aman walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak. Namun harganya agak tinggi seiiring meningkatnya permintaan dari masyarakat,” jelas Nelfia.
(Bryan)