Bukittinggi, KABA12.com — Dinas Peberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) kota Bukittinggi, melaksanakan lomba program keluarga kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) tingkat kota Bukittinggi tahun 2018. Lomba diadakan selama tiga hari, Senin (12/03) hingga Rabu (14/03) di Aula Badan Keuangan Bukittinggi.
Kadis DP3APPKB melalui Kasi KB/KR P3APPKB Bukittinggi Drs. Edi Wirman, menjelaskan, perlombaan ini berlangsung selama tiga hari dengan sepuluh bidang perlombaan. Perlombaan itu, IMP, BKB, BKB-HI, BKR, BKL, UPPKS, PIK-R/M, KB Lestari dan Keluarga Harmonis.
“Peserta merupakan kader dan warga se kota Bukittinggi yang diutus dari kelurahan. Dalam penilaian, peserta melakukan presentasi dan diwawancari oleh tim penilai masing-masing lomba,” jelasnya.
Lebih lanjut, Edi Wirman memaparkan, lomba KKBK merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memberikan motivasi sekaligus evaluasi para kader di lapangan dan pembinaan oleh penyuluh lapangan selama satu tahun terakhir. Selain itu, kegiatan ini dilaksanakan juga untuk memberikan penghargaan kepada kader yang telah bekerja.
“Dengan lomba ini, kita dapat mengukur aktivitas kader dan mengukur capaian program, sehingga sesuai tujuan program KB meningkatkan kesejahteraan keluarga dapat terealisasi. Basisnya bagaimana menurunkan TFR, menekan laju pertumbuhan penduduk agar pembangunan yang dilakukan pemerintah berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Beberapa perlombaan, tim menilai penerapan 10 langkah PLKB, dalam rangka memenuhi capaian peningkatan keluarga berencana. Selain itu , dalam bidang UPPKS, usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera dinilai bagaimana pembinaan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Evaluasi KB lestari dari peserta KB 10, 15 dan 20 tahun, bertujuan untuk meningkatkan jumlah peserta KB. Para pengguna KB lestari nantinya diharapkan dapat menjadi tauladan di lingkunganya masing-masing. Selain itu, untuk penilaian keluarga harmonis bertujuan untuk menata keluarga di rumah tangga dan menerapkan delapan fungsi keluarga, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan kota Bukittinggi.
(Ophik)
