Tiku, KABA12.com — Dampak gempa Aceh Pidie Jaya yang berkekuatan 6,4 pada skala richter pekan lalu juga berdampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat Sumatera Barat.
Bahkan beberapa jenis komoditi penting yang menjadi kebutuhan masyatakat terputus pengirimannya ke Sumbar sejak gempa mengguncang Aceh.
Salah satunya langkitang, sejenis makanan seafood yang banyak dikonsumsi warga Sumbar terutama wilayah Bukittinggi,Agam, Pariaman sampai ke Padang.
Beberapa pedagang rebusan langkitang kepada KABA12.com di Tiku Senin (12/12) menyebutkan, pihaknya tidak bisa menyediakan asupan langkitang untuk konsumennya karena pasokan dari Aceh terhenti sejak gempa.
Menurut Marni, pegadang yang khususnya menyediakan sup langkitang biasanya dalam sepekan dua kali pengiriman pasokan dari Aceh dimana untuk satu kali pengiriman bisa mencapai 600 karung untuk wilayah Tiku, Pariaman, dan Padang dengan harga sampai Rp 200.000 per karung dan dijual eceran Rp 5.000 per kg.
“Ini sudah sepekan, sejak gempa di Pidie Jaya pasokan terhenti, mungkin kegiatan pencarian langkitang di Aceh ikut terganggu, ” sebutnya.
Pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak saat pelanggannya meminta langkitang karena stok nya sudah habis sementara jadual pengiriman dari Aceh sendiri masih belum jelas karena kondisi di Aceh masih belum normal.
Disebutkan Marni, daerah Aceh menjadi satu-satunya daerah pemasok langkitang untuk wilayah Tiku sampai ke Pariaman sehingga tingkat ketergantungan pedagang sangat tinggi, “sampai keadaan normal mungkin saya tidak berjualan langkitang dulu, terpaksa menunggu,”ulasnya.
Informasi yang diperoleh KABA12.com, pasokan langkitang dan beberapa jenis komoditi asal Aceh cukup banyak masuk ke Sumbar dan selama ini sangat diminati warga. Hingga kemarin pasokan komoditi Aceh terhenti akibat gempa pekan lalu.
(Harmen)
