Lubukbasung, KABA12.com — Pemkab. Agam proyeksikan pendapatan dan belanja daerah di tahun 2018 mendatang sebesar Rp 1.390.143.453.746. Jumlah tersebut, berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 106 miliar dan dana perimbangan yang berasal dari bagi hasil pajak dan bukan pajak, serta Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 1,1 triliun, ditambah pendapatan lain-lain yang sah, sebesar Rp 183 miliar.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria saat membacakan nota keuangan tentang Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kabupaten Agam tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) tahun anggaran 2018 dalam rapat paripurna yang dilaksanakan di ruang sidang kantor DPRD Agam Lubukbasung, Senin (16/10).
Wabup Agam mengatakan, dari pendapatan tersebut Pemkab. Agam memproyeksikan pos belanja daerah sebesar Rp 1.415.101.644896,-. Terbagi untuk pos belanja tidak langsung sebesar Rp 850 miliar lebih dan belanja langsung sebesar Rp 564 miliar lebih.
“Jadi dapat disimpulkan bahwa anggaran belanja lebih besar dari penerimaan, sehingga defisit dalam rancangan APBD 2018 ditutup dengan silpa yang diperkirakan sebesar Rp 33 miliar lebih,” sebut Trinda.
Dijelaskan, adanya selisih yang cukup signifikan antara pendapatan dengan pengeluaran pada tahun 2018 masih dapat diatasi dengan silpa tahun 2017,
“kemungkinan defisit masih bisa kita tutupi dari silpa tahun lalu, disamping kemungkinan DAU dan dana perimbangan dari pusat,” ulasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Agam Marga Indra Putra menyebutkan, adanya defisit yang disampaikan wakil bupati dalam nota keuangan ranperda APBD 2018 juga ada perannya untuk memaksimalkan penggalian PAD.
“Yang namanya defisit dan silpa dalam anggaran pasti ada, apalagi ini baru rancangan. Tujuan defisit memaksimalkan penggalian PAD yang ada, kalau tidak ada hutang sedangkan kita tidak ada program yang menghimpun PAD pemerintah akan santai saja dan enjoy. Jadi dengan adanya defisit dan hutang diminta Banggar dan TAPD bisa lebih berupaya megoptimalkan dan memaksimalkan penggalian PAD. Dipembahasan nanti bisa kita lihat di pos-pos mana yang tidak bisa dan bisa dikurangi menutupi defisit,” ujar ketua DPRD Agam.
(Jaswit)