Kaba Pasaman

Sinuruik Jadi “ Nagari Palang Merah “, Aristo Munandar : Siaga Dini Hadapi Bencana

Simpang Empat, kaba12.com — Palang Merah Indonesia (PMI Sumatera Barat, siapkan Nagari Sinuruik, kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat menjadi “ Nagari Palang Merah “ sebagai pilot project mendorong kesiap-siagaan dini elemen masyarakat dalam mengantisipasi dampak kebencanaan.

Direncanakan, Nagari Sinuruik akan disiapkan sebagai salah satu nagari yang memiliki kemampuan kepalang-merahan terutama memahami proses pertolongan pertama, mampu mengantisipasi dampak kebencanaan secara dini terhadap masyarakat dan memiliki kemampuan mengatasi risiko dampak bencana secara mandiri.

Hal itu diungkap H.Aristo Munandar, ketua PMI Sumbar dalam rapat koordinasi dengan Pemkab. Pasaman Barat dan PMI Pasaman Barat, dalam rangkaian persiapan menghadapi HUT PMI 2022, 17 September mendatang di Pasaman Barat, Rabu,(24/8).

Dijelaskan, dengan kondisi geografis dan geoekonomis Sumatera Barat yang sebagian besar masih merupakan wilayah perdesaan atau Nagari dimana infrastruktur masih belum selengkap di perkotaan, maka ancaman bencana baik alam maupun non alam sangat besar.

“Saat bersamaan Palang Merah Indonesia (PMI) sesuai amanat UU No 1 tahun 2018 harus berada di wilayah bencana itu paling lambat 6 jam setelah terjadi bencana. Keterbatasan yang ada membuat PMI harus mencari terobosan agar pelayanan PMI itu cepat sampai ke Nagari di saaat bencana, “ sebutnya.

Salah satu solusinya, ulas Aristo Munandar, tidak ada jalan lain kecuali masyarakat Nagari memiliki juga kemampuan kepalangmerahan paling tidak untuk pertolongan pertama, sesuai dengan program kesiapsiagaan dini bencana.

Menurut Aristo, PMI tahun ini mulai memprogramkan Nagari Palang Merah, yakni nagari yang warganya memiliki kemampuan kepalangmerahan, memiliki kesiapsiagaan atas bencana dan memiliki kemampuan menolong diri sendiri pada saat bencana.

“Kita akan beri pelatihan kepada anak nagari dengan membentuk PMI Nagari. Tahap pertama ini tiap Kabupaten/Kota memiliki satu Nagari Palang Merah. Yang kemudian dapat diduplikasi oleh nagari yang lain seerta diharapkan mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah masing-masing,”harapnya.

Rencananya, kata Aristo, pada puncak peringatan HUT PMI tanggal 17 September mendatang Nagari Palang Merah itu akan diluncurkan di Pasaman Barat,” kata Aristo. Salah satu Nagari yang disiapkan di Pasaman Barat akan menjadi pilot project bagi program ini, yakni Nagari Sinuruik.

Sementara Wakil Bupati Risnawanto sangat berterimakasih atas dipilihnya Pasaman Barat sebagai pusat kegiatan peringatan HUT PMI ke-77 dan memilih salah satu nagari di Pasaman Barat sebagai pilot project nagari binaan PMI.

Risnawanto yang juga Ketua PMI Pasaman Barat mengatakan keberadaan PMI memang sangat dirasakan di Pasaman Barat terutama setelah terjadi bencana gempa yang lalu. “Sejak gempa sampai sekarang PMI masih bertahan di daerah bencana, melakukan healing, membina masyarakat, membangun hunian sementara dan bantuan-bantuan lainnya dalam kegiatan panjang tanggap bencana,” jelasnya.

Sinuruik yang akan dijadikan Nagari Binaan PMI atau Nagari Palang Merah itu adalah daerah yang terdampak cukup parah oleh gempa yang lalu. Nagari Sinuruik terletak di Kecamatan Talamu. Nagari seluas 113,26 kilometer persegi terdiri dari 7 jorong, yakni Paraman, Kemajuan, Benteng, Sianok Pasa Baru, Kemakmuran, Harapan dan Tombang. Dari data monografinya diketahui nagari ini berpenduduk 7.336 jiwa terdiri dari 3661 laki-laki dan 3675 perempuan, serta 1930 rumah tangga.

HARMEN

To Top