Agam, KABA12.com — Serapan tenaga kerja di kabupaten Agam masih rendah jika dibandingkan jumlah pencari kerja serta angka pengangguran yang ada. Minimnya penempatan para pencari kerja ini salah satunya dipengaruhi oleh minimnya lowongan pekerjaan, dan kurangnya keterampilan yang dimiliki para pencari kerja.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Penempatan dan Pengembangan Kesempatan Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) dan Ketenagakerjaan Agam Yurnawati, Jumat (07/04).
Ia menjelaskan, jumlah pengajuan kartu kuning (AK1) ke pihaknya hingga akhir tahun 2016 ada 4.000 orang lebih pencari kerja (pencaker), dan tahun ini, Januari-Maret sudah ada 300 orang lagi yang mengurus kartu kuning.
“Dari jumlah ini, baru sekitar 392 orang yang sudah ditempatkan, penempatanyya itupun melalui berbagai program yang digelar oleh DPM-PTSP dan naker Agam seperti penyaluran TKI, program padat karya, dan pelatihan kompetensi,” ujarnya.
Menurut Yurnawati, hal ini belum seimbang antara jumlah pencari kerja, penempatan dan jumlah kebutuhan perusahaan, “apalagi untuk di Agam minim sekali serapan tenaga kerjanya, adapun pencaker yang bekerja di PT disini, tidak ada yang melapor kembali ke dinas,” ungkapnya.
Sehingga untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak DPM-PTSP dan naker Agam menawarkan program pelatihan dan dan memberitahukan lowongan kerja di papan informasi kantor, “kita juga sarankan agar para pencaker mencari info loker di internet, karena sistem perekrutan perusahaan saat ini mayoritas dengan sistem online,” ulasya.
(Jaswit)
