Lubuk Basung, KABA12.com — Bangkit dari mati suri, Sanggar Seni Melati Nusa, dusun Labu Pacah, jorong IV, nagari Garagahan, kecamatan Lubuk Basung, Agam berikan warna baru dalam pelestarian seni tradisional Minangkabau.
Sejak redup di akhir tahun 1999 lalu, sanggar seni ini kembali dihidupkan pada awal tahun 2017 ini. Kehadirannya kembali ditengah masyarakat, menarik perhatian terbukti dari setiap latihan, gelanggang pun dipadati warga.
Seperti diungkap Ari, ketua sanggar tersebut, antusias masyarakat sangat tinggi setiap kali mereka tampil atau sekedar latihan.
“Kita lihat antusiasme sangat tinggi atas aktifnya kembali sanggar ini setiap latihan, seperti tambua tansa, masyarakat ikut menari bersama kami,” ujar Ari ketika di temui KABA12.com di gelanggang latihan, Minggu, (30/04).
Ari mengatakan, meski baru dihidupkan, peserta didik sanggar sudah mencapai 50 orang, ” kami menggelar latihan setiap hari Rabu dan Minggu malam, Rabu khusus mengajarkan randai, sedangkan Minggu malam melatih tari piriang,” ulasnya.
Aktifnya sanggar seni Melati Nusa Labu Pacah mendapat respon positif dari salah seorang anggota dewan DPRD Agam, Helmon Dt Hitam. sanggar ini disebutkannya pernah jaya di dusun Labu Pacah.
“Kita apresiasi kehadiran kembali sanggar ini, sudah sekian lama vakum, dan kita mendukung dan memantau perkembangan kesenian tradisional di Kabupaten Agam,” ujarnya saat menyaksikan sanggar seni Melati Nusa latihan.
Ia menambahkan, tahun 2016 lalu pihaknya telah menyalurkan bantuan alat kesenian sebanyak 10 unit tambua tansa beserta perlengkapan kesenian yang lain, ” tahun ini pun saya akan menganggarkan dari dana aspirasi dewan Rp 150 juta, untuk pengembangan,” tegasnya.
(Johan)