Koto Kaciak, KABA12 — Puluhan hektar lahan pertanian padi di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam kini diserang hama tikus. Kondisi ini telah terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Pantauan KABA12, serangan hama tikus hampir merata melanda lahan pertanian padi di 10 nagari di Kecamatan Tanjung Raya.
Yusman, salah seorang petani di Nagari Koto Kaciak menyebutkan bahwa serangan hama tikus menyebabkan lahan pertanian rusak sehingga terancam gagal panen.
“Hama tikus sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu, dan sangat meresahkan karena tanaman padi rusak dan terancam gagal panen,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (18/9).
Menurutnya, serangan hama tikus disebabkan oleh pola tanam yang tidak serentak, sehingga yang mempermudah tikus berkembang biak. Selain itu, pembagian air irigasi yang tidak merata, juga menyumbang pada masalah ini.
“Meskipun kelompok tani telah melakukan berbagai upaya, termasuk berburu tikus dan membersihkan area yang terkena, masalah ini masih tetap berlanjut. Tikus-tikus ini diketahui datang dari daerah lain, sehingga upaya yang dilakukan tidak efektif,” sebutnya.
Ia juga menyebut bahwa serangan hama tikus saat ini juga telah menjadi wabah yang disebabkan oleh perilaku manusia.
“Ini telah menjadi wabah, sebab jumlah tikus itu sangat banyak meskipun telah dilakukan upaya pengendalian,” katanya.
Dinas terkait telah melakukan berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini, namun jumlah tikus yang sangat banyak masih menjadi tantangan besar. Masyarakat di Nagari Koto Malintang bahkan telah melaksanakan tradisi tolak bala sebagai usaha tambahan untuk mengatasi serangan hama tikus.
Pihaknya berharap agar pemerintah nagari bersama Bamus, dan KAN bisa melakukan doa bersama atau tradisi tolak bala supaya serangan hama tikus segera teratasi sehingga hasil produksi petani bisa kembali normal.
(Bryan)