Gaza, KABA12.com — Korban tewas dalam aksi anti Amerika Serikat (AS) bertambah. Polisi Israel kembali menembak mati dua warga Palestina dalam demonstrasi yang intesif terhadap pengakuan Washington atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Ribuan pemrotes Palestina berhadap dengan pasukan keamanan Israel di sepanjang pagar perbatasan Jalur Gaza, di tujuh kota di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur. Banyak dari mereka melemparkan batu ke arah polisi Israel.
Di Betlehem, tempat kelahiran Yesus yang tradisional, asap dari pembakaran ban mengepul di jalan, hanya dua hari sebelum perayaan Natal.
“Tembakan aparat Israel menewaskan dua orang Palestina dalam sebuah konfrontasi di Jalur Gaza selatan,” kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, menempatkan jumlah korban luka pada 120, setengah dari mereka ditembak dengan amunisi hidup dan sisanya dipukul oleh peluru karet atau terkena tabung gas air mata.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan sekitar 2.000 orang Palestina telah berhadapan dengan pasukan di pagar perbatasan Gaza. Dikatakan orang banyak melemparkan batu dan menggelindingkan ban yang terbakar ke arah tentara, yang menanggapinya dengan langkah-langkah membubarkan kerusuhan dan melepaskan tembakan secara langsung ke penghasut utama.
Pengunjuk rasa meneriakkan “Trump adalah pengecut. Trump itu bodoh”. Di antara korban yang terluka adalah seorang pria berpakaian seperti Santa Claus.
Protes mereda setelah matahari terbenam. Demonstrasi telah dilakukan setiap hari sejak pengumuman Trump. Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam sebuah pesan Natal, menyebut langkah pemimpin AS sebuah penghinaan terhadap jutaan orang di seluruh dunia, dan juga ke kota Yerusalem.
“Korban tewas pada hari Jumat di Gaza meningkat menjadi 10 orang Palestina terbunuh oleh tembakan Israel sejak 6 Desember,” kata pejabat kesehatan Palestina seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (23/12).
(Virgo)
