Bukittinggi, KABA 12.com — Secara umum, pelaksanaan qurban dari tahun ke tahun, peserta qurban dan kemampuan masyarakat berqurban terus bertambah. Kepala kantor Kementerian agama kota Bukittinggi M. Nur berharap setiap panitia qurban agar mengikuti pola penyembelihan secara ASUH yaitu Aman, Sehat, Utuh dan Halal.
“Nabi Muhammad SAW telah berpesan untuk memilih hewan qurban yang baik dengan menyebut Nama Allah SWT. Sedangkan waktu penyembelihan pada adalah 10 Dzulhijjah setelah shalat Idul Adha sampai 13 Dzulhijjah. Untuk teknis penyembelihan dianjurkan dengan kasih sayang, tidak boleh menyakiti dan membuat hewan stres, dengan pisau yang tajam serta sesuai tuntunan yang diajarkan Nabi kita,”ujar M. Nur kepada KABA12.com.
Memilih hewan qurban harus memperhatikan syaratnya seperti sehat yang nampak dari ciri fisiknya. Hewan itu aktif, punya nafsu makan yang baik, bulunya tidak kusam, kondisi hidung apakah basah atau tidak jika basah berarti kurang sehat, Mata bersinar, mulutnya bersih, tidak kurus, disyaratkan harus hewan jantan jangan betina, cukup umur. Untuk sapi diatas 2 tahun. Sedangkan untuk kambing diatas 1 tahun. Ciri paling jelas adalah sepasang gigi seri depannya telah berganti dari gigi susu.
M. Nur juga menambahkan diharapkan masyarakat dapat memperhatikan lokasi pemotongan, harus bersih dan sehat, sehingga kondisi daging yang dihasilkan tetap sehat dan higienis dan tidak ada penyakit dan virus yang terbawa. Kalau dapat lantai tempat penyembelihan terbuat dari beton atau keramik. Pemotongan hewan memakai pisau tajam, bersih dan tidak berkarat, untuk sapi ukuran pisau 30 centimeter. Cara merebahkan hewan juga harus diperhatikan karena menurut penelitian jika kualitas merebahkan tidak baik menyebabkan kualitas daging jadi menurun.
Selain itu, masyarakat juga harus teliti melihat kondisi bagian dalam hewan terutama hati yang kurang baik. Jangan campurkan daging dengan jeroan karena akan mempercepat pembusukan. Kantong plastik jeroan dan daging harus dipisah dan gunakan plastik bening.
( Debi Kurnia )
