Lubukbasung, KABA12 — KPU Kabupaten Agam menjadwalkan akan menetapkan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk Pemilu 2024 pada Kamis (25/1) mendatang.
Koordinator Divisi SDM dan Parmas KPU Agam, Zainal Abadi menyebut, sebanyak 12.047 anggota KPPS telah selesai menjalani proses rekrutmen sejak beberapa waktu lalu. Saat ini KPU sekarang sedang memasuki tahap penginputan data anggota KPPS ke database SIAKBA.
“Penetapan anggota KPPS di Agam dijadwalkan pada 25 Januari 2024. Kemudian pada tanggal 26 Januari hingga beberapa hari kedepan, mereka akan diberi bimbingan teknis (Bimtek) agar bisa menjalankan tugasnya di TPS nanti,” ujarnya, Selasa.
Ia menyampaikan, anggota KPPS akan menjalankan tugas sebagaimana mestinya yang didasarkan pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2002. Salah satunya, yaitu melaksanakan pemungutan dan perhitungan suara di TPS.
“Anggota KPPS nantinya akan menjalankan tugas selama 1 bulan kedepan terhitung semenjak tanggal ditetapkan,” jelasnya.
Zainal Abadi menjelaskan bahwa jumlah TPS di Kabupaten Agam tercatat sebanyak 1.721 TPS. Setiap TPS akan ditempatkan 7 anggota KPPS ditambah dengan 2 anggota linmas.
“Total anggota linmas yang dibutuhkan di Agam pada Pemilu 2024 sebanyak 3.400an,” katanya.
Saat ini KPU Agam sedang melakukan sinkronisasi data anggota KPPS di SIAKBA dengan data jaminan kesehatan nasional (JKN). Hal ini bertujuan untuk melihat status anggota KPPS apakah terdaftar di JKN atau tidak, dan bagi yang terdaftar juga dilihat keaktifan JKN.
“Kita juga berupaya untuk mencegah jatuhnya korban jiwa saat proses Pemilu nanti, yakni dengan langkah preventif seperti melakukan skrining kesehatan bagi anggota KPPS melalui BPJS,” sebutnya.
Ia menyebut, anggota KPPS diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri menggunakan JKN tersebut. Hal ini menurutnya tidak akan menggangu proses rekrutmen ataupun penetapan dan pelantikan nanti.
“Skrining kesehatan tersebut diharapkan dapat membaca jumlah anggota KPPS yang memiliki penyakit komorbid atau penyakit penyerta. Sehingga mereka yang memiliki penyakit penyerta bisa cepat melakukan upaya medis supaya mereka bisa menjalankan tugasnya secara maksimal,” katanya.
(Bryan)