Galetek

Kemajuan Tak Pernah Berdusta

HARMEN

Catatan : Harmen

Penulis tertarik dengan ragam komentar yang masih saja ingin “membungkus” fakta-fakta tentang pembangunan, perubahan dan kemajuan. Masih banyak yang ingin membutakan kenyataan tentang kemajuan kota Lubukbasung yang sebetulnya bagi banyak orang, kini menjadi kebanggaan.

Sejarah kemajuan Lubukbasung, sejak mulai ditetapkan sebagai ibukota kabupaten Agam secara de-facto, diiringi kepindahan pusat ibukota kabupaten Agam tanggal 19 Juli 1993 sampai pada kondisi kekinian, sebetulnya sangat luar biasa kemajuan yang dirilis.

Entah memang ada kepentingan lain. Tapi kemajuan itu sendiri tak pernah berdusta, karena nyata wujud pisik kemajuan itu sendiri yang kini dinikmati banyak masyarakat, bahkan sudah menjadi sebuah kebutuhan untuk menikmati segala kemajuan yang ada.

3 tahun terakhir, keberadaan ruang terbuka hijau di kompleks GOR Rang Agam, pembuatan beberapa arena bermain lengkap dengan kolam dan air mancur warna-warni, sarana jalan, serta ragam gedung menjulan, kini menjadi lambang bahkan bukti kebanggaan yang dirilis masyarakat kabupaten Agam melalui pemerintah.

Walau sebetulnya wajar, ada pihak atau kepentingan personal yang tersentil dengan kemajuan itu sendiri, namun setidaknya, dengan 27 usia ibukota kabupaten Agam, bulan Juli tahun ini, juga sudah terpancang kedewasan cara pandang tentang kemajuan itu sendiri. Karena kemajuan tak pernah berdusta.

Apalagi saat ini, Pemkab.Agam sudah menjawab harap masyarakat dari berbagai wilayah, pasar-pasar Nagari, kantor walinagari, kantor camat, puskesmas-puskesmas serta berbagai sarana lain, yang saat ini menjadi contoh. Komitmen pemerintah, dengan prinsip dasar mendekatkan pelayanan, mengurangi pergerakan, mengangkat marwah, meningkatkan cinta kampuang jo nagari.

Bahkan, saat ini obyek wisata dibenahi bahkan sudah semakin menggeliat, menghimbau-himbau rang rantau untuk kampuang pulang, anak kamanakan bergembira, wisatawan datang. Semuanya membuka harapan, membuka pasar, membuka fikiran, menambah kebanggaan dan kecintaan terhadap kampuang jo nagari.

Kini, Nagari Madani berada pada jalur yang benar. Ada target-target yang jelas yang ingin dicapai setiap tahun. Masjid ramai dan indah, masyarakat rukun dan damai, kriminal berkurang, hujat menghujat berkurang, tawuran tidak pernah terdengar lagi. Semuanya meningkatkan rasa aman, nyaman, dan kebanggaan anak nagari.

Dampaknya, ekonomi semakin menggeliat, sumber gizi tersedia dimana-mana, dengan lekatnya program Agam menyemai di sanubari masyarakat. Dan terbukti, seluruh indikator ekonomi menunjukkan trend yang meningkat dalam dua dekade terakhir.

Setidaknya, kini sudah terbangun tapakan dan pondasi yang memperlihatkan arah berwujud kemajuan yang kedepan tinggal meneruskan, bagi penerus yang punya pola dan strategi serupa untuk mengembangkan daerah ini, kota Lubukbasung dan berbagai hal terkait dengan hajat serta harap dari masyarakat luas. Dan sebetulnya, kemajuan itu takkan pernah berdusta. (*)

To Top