Lubuk Basung, KABA12.com — Ketua IPSI Agam Martiaswanto buka festival silat tradisional galanggang siliah baganti (GSB) antar perguruan silat se- Kabupaten Agam di GOR Rang Agam, Jum’at (22/12).
Festival silat tradisional GSB berlangsung dari 22 hingga 24 Desember dan diikuti sebanyak 60 pasang pesilat dari sasaran berbagai kecamatan seperti, Kecamatan Lubuk Basung, Tilatang Kamang, Canduang, Baso, Tanjung Raya dan Ampek Nagari.
Dalam event itu para pesilat dari berbagai perguruan itu akan mengikuti empat kategori perlombaan.
Ketua panitia GSB, Drs. Isra, M.Pd mengatakan, festival silat tradisional GSB ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang kuat, jujur, disiplin, percaya diri dan taat menjalankan ibadah serta dapat mengembangkan seni tradisi terutama silek.
“Diharapkan dengan festival ini dapat melahirkan atlit- atlit berprestasi yang dapat membawa nama Kabupaten Agam ke tingkat yang lebih tinggi. Dan juga diharapkan dapat berkembangnya perguruan atau sasaran silek di Kabupaten Agam, dengan GSB ini kito jawek warih, kito pegang umanah, supayo jajak ndak lipua, barih ndk hilang,”ujarnya.
Ketua IPSI Agam yang juga sekretaris daerah kabupaten Agam, Martiaswanto mengatakan, silek merupakan salah satu warisan budaya minangkabau yang bisa dikatakan sebagai aset daerah yang berharga. Oleh Karena itu, perlu adanya menggali potensi generasi muda Minang untuk meningkatkan dan mengembangkan seni tradisi silek.
“Setiap tahun kita terus menggelar kegiatan ini, alhamdulillah dari tahun ke tahun jumlah sasara silek dan pendekarnya teruh bertambah. Guna untuk menjaga dan melestarikan silek, Pemkab Agam dari dua tahun terakhir telah mewajibkan silek dikembangkan di sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK,”kata Martiaswan kepada kaba12.com.
Ditambahkan, dengan terus berkembangnya sasaran silek di Kabupten Agam ini, para generasi muda semakin terkolompok dalam suatu kegiatan yang positif, dan inilah cikal bakal yang akan mempersatukan jorong, nagari dan kecamatan.
“Diharapkan kedepannya, sasaran silek di Kabupaten Agam dapat terus berkembang, sehingga kita dapat melahirkan generasi penerus yang kuat, jujur, dispilin dan taat agama dan juga dapat menjaga serta melestarikan budaya kita ini,”ujarnya.
(Ardi)
