Agam

Hakikat Itikaf

Oleh :
Hasneril, SE

Ada beberapa masjid kita bisa lihat jamaahnya tidak pulang sehabis shalat tarwih ,mereka tetap tinggal didalam di masjid untuk melakukan Itikaf ,Ramadhan tahun ini ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya ,biasanya masjid -masjid tertentu saja yang ada jamaah yang melakukan Itikaf sekarang kalau kita lihat sudah banyak masjid yang melaksanakannya ,ini menandakan masyarakat banyak sudah paham tentang apa itu Itikaf.

Itikaf berarti diam, fokus dan bersungguh-sungguh dan tekun, asal katanya “‘akafa” yang ditambahkan alif dan ta untuk menunjukkan proses yang serius tentangnya

Dalam Al-Qur’an Allah menggunakan kata “‘aakifuun” ini untuk menceritakan kaum Nabi Ibrahim yang “tekun” menyembah patung-patung, bisa ditemukan di QS 21:52

Maksudnya adalah, kaum Nabi Ibrahim beribadah pada berhala dengan sangat “tekun” dan “fokus”, hingga apapun tak dihirau oleh mereka, termasuk peringatan Nabi Ibrahim

Bahkan mereka tersinggung ketika diingatkan, mengancam Nabi Ibrahim karenanya, sebab mereka merasa itulah yang sudah dilakukan sedari dulu, sejak zaman nenek moyang

Perilaku “tekun” pada berhala, hingga mengabaikan Allah dan pengingat dari Allah ini, bila kita ingin merenung, jangan-jangan sama seperti kita juga di masa sekarang

Yang membuat kita mengabaikan Al-Quran, dunia yang membuat kita tak terpanggil adzan shalat, bahkan kita meninggalkan shalat Jum’at dengan alasan kerja-kerja,ini perlu jadi renungan kita kedepannya.

Padahal kita tahu Allah yang memiliki dan membagi rezeki, tapi tetap saja kita tak menoleh pada Allah sebab terlalu tekun dengan “berhala-berhala modern” selain Allah

Bahkan kita marah bila diingatkan, dengan alasan ini dan itu. Perilaku ini yang harus kita introspeksi pada diri kita sendiri, adakah kita “tekun” pada penyembahan selain Allah?

Sebagai tambahan, Allah meminta Ibrahim meninggikan kembali Ka’bah, sebagai pengganti itikafnya kaum tak beriman, dari berhala kepada “tekun” menyembah Allah

Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku (Ka’bah) untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud” – QS 2:125

Inilah hakikat itikaf, yakni sebuah kegiatan menekuni, fokus, berdiam untuk serius dalam sesuatu, dalam Ramadhan, itikaf yakni tekun beribadah pada Allah di masjid

Berarti hanya Allah yang kita tekuni, sedangkan yang lain kita abaikan, sebab kita semua sedang berbekal menuju pada Allah. Maka jangan disibukkan dengan perkara lain

Apalagi di 10 malam-malam terakhir Ramadhan ini, perbanyak itikaf di masjid, penuhi semua aktivitas kita dengan ibadah, dan abaikan dulu yang lainnya, tekunlah ibadah,ini bisa kita lihat dimasjid Nurul Falah Padang Baru Lubuk Basung dari tahun ke tahun terus meningkat , zamannya Bupati Agam Aristo Munandar ,ketua DPRD Yandril dan Dr Aladin beliau-beliau inilah yang memulai aktifitas Itikaf di masjid Nurul Falah mulai dari lima orang dan tahun ke tahun terus bertambah dan Alhamdulillah Ramadhan tahun ini sudah lebih enam puluh orang tiap malam yang berdiam di masjid (Itikaf).

To Top