Hualien, kaba12.com — Lebih dari 60 orang masih dinyatakan hilang di Taiwan setelah gempa kuat mengguncang kawasan pantai timur pada Selasa (6/2) malam.
Badan penanggulangan bencana nasional mengatakan tidak diketahui secara pasti orang-orang yang terperangkap di bawah reruntuhan di kota Hualien. Sebanyak 7 orang diketahui meninggal dunia dan lebih dari 200 orang mengalami luka-luka. Sejumlah bangunan rusak atau dalam kondisi miring, termasuk apartemen berlantai 12 dan satu hotel.
Sepanjang Rabu (7/2), tim SAR harus menyelamatkan diri setelah terjadi gempa susulan, salah satunya dengan magnitudo 5,7 yang dirasakan di ibu kota Taipei. Warga juga diminta tidak masuk ke rumah yang rusak, dan sekitar 800 orang telah mengungsi di bangunan pemerintah.
Tim SAR, bersama tentara, bekerja sepanjang malam, menyelamatkan sekitar 150 orang dari bangunan rusak. Namun upaya mereka terkendala gempa susulan.
Petugas penyelamat pada Kamis (8/2) pagi masih berusaha menolong sedikitnya lima orang yang diketahui terperangkap di dalam bangunan. Lebih dari 140 orang masih belum diketahui keberadaannya, menurut Central News Agency Taiwan. Sekitar 40.000 rumah kini tanpa persediaan air, kemudian jalan raya dan jembatan ditutup.
Presiden Tsai Ing-wen berada di lokasi gempa mengunjungi rumah sakit dan pusat bantuan. Dalam sebuah pernyataan di Facebook, Tsai mengatakan pemerintah akan membantu Hualien sebisa mungkin dan berharap kehidupan warga dapat kembali normal. Kantor dan sekolah di kota Hualien masih ditutup pada Rabu kemarin.
Hualien, kota pusat wisata yang populer, merupakan tempat tinggal bagi sekitar 100.000 orang. Sementara dua tahun lalu, gempa juga mengguncang kota Tainan dan menewaskan lebih dari 100 orang.
Taiwan telah diguncang lebih dari 100 gempa pada bulan ini. Pulau itu berada di dekat pertemuan dua lempeng tektonik dan secara berkala terkena gempa bumi.
Sumber : Kompas.com
(Dany)