Maninjau, KABA12.com — Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Tanjung Raya, Kabupaten Agam menggelar focus group discussion (FGD) bersama para walinagari di aula kantor camat setempat, Senin (23/5).
FGD yang juga dihadiri Kapolsek Tanjung Raya, Bamus, tokoh masyarakat, dan bundo kanduang se Kecamatan Tanjung Raya ini membahas tentang pencegahan penyakit masyarakat (Pekat) dan narkoba yang perlu dimaksimalkan.
Camat Tanjung Raya Handria Asmi mengatakan, FGD ini bertujuan untuk menguatkan sinergitas antar Forkopimca bersama nagari dalam mengantisipasi persoalan penyakit masyarakat atau Pekat yang masih terjadi.
Ia menyebut, perkembangan zaman menjadi salah satu penyebab merebaknya penyakit masyarakat dan narkoba di kalangan generasi muda. Kendati begitu, diperlukan peran serta seluruh pihak dalam upaya antisipasi persoalan tersebut.
“Kita bersama pihak kepolisian, walinagari, niniak mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, dan lembaga lainnya perlu melakukan pencegahan secara ekstra agar anak kemenakan kita tidak terjerumus dalam penyakit masyarakat, kriminalitas, dan narkoba,” kata Handria kepada KABA12.com, Senin.
Menurutnya, apabila para pemangku kepentingan ‘lost control’ atau lengah dalam mengawasi tantangan perkembangan zaman, maka kondisi itu sangat mengancam generasi muda di Tanjung Raya khususnya. Sementara wilayah ini, kata Handria, memiliki nama besar di berbagai hal seperti tokoh ulama, tokoh nasional, hingga sejarahnya.
“Maka dari itu kita semua harus memiliki strategi dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman yang terjadi saat ini seperti membuat peraturan di nagari,” katanya.
Ia menjelaskan, setiap nagari juga diminta untuk membuat peraturan nagari (Perna) guna menindaklanjuti Perda Agam Nomor 1 Tahun 2020 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum). Selain itu pihaknya akan siap memfasilitasi setiap nagari dalam membuat rancangan Perna tersebut.
“Untuk tahap awal kita akan fasilitasi masing- masing nagari dalam merancang Perna ini. Setelah itu mereka juga diminta untuk berkoordinasi dengan Bamus, dan lembaga lain hingga peraturan tersebut disahkan,” ungkapnya.
Ia juga berharap, agar Perna tersebut bisa segera dibuat dan diterapkan sehingga nantinya dapat mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
“Ketika peraturan ini diterapkan dengan mengedepankan kebudayaan lokal maka dipastikan akan dapat menambah nilai-nilai ciri khas Kecamatan Tanjung Raya dalam hal memberantas penyakit masyarakat,” jelasnya.
(Bryan)