Bukittinggi, KABA12.com — Sabtu dan Minggu kemarin, memang menjadi hari yang cukup berat bagi sebagian besar warga Bukittinggi. Karena banyak dari masyarakat menjadi korban genangan air yang measuk hingga rumah dan memenuhi jalan raya.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias yang pada Minggu (20/05) langsung turun ke lapangan melihat kondisi genangan air yang masuk ke rumah dan pertokoan warga, menyampaikan rasa dukanya, terhadap warga yang rumah atau tokonya tergenang air. Walikota pun juga langsung berkoordinasi dengan BPBD, Damkar, Tagana dan Dinas Sosial. Air yang menggenangi rumah warga tersebut, meskipun Bukittinggi tidak hujan tetap bisa terjadi, karena kendala itu. Namun 2 jam setelah itu air akan hilang atau surut kembali.
“Genangan air ini, terjadi akibat air dari luar kota Bukittinggi cukup tinggi. Bukittinggi ini letaknya masih rendah dari Padang Lua, Taluak dan daerah luar lainnya. Akibatnya, air yang banyak itu, masuk ke drainase Bukittinggi, sehingga meluap ke pemukiman warga dan jalan. Kita dari dulu sudah koordinasi dengan Pemprov, agar aliran drainase dari Padang Luar dan Taluak dibelokkan atau dibagi. Sehingga tidak menumpuk di satu titik saja,” ujar Ramlan.
Hal senada juga dijelaskan Wakil Walikota Bukittinggi, Irwandi. Ketika ditemui di Balaikota, Senin (21/05), Irwandi mengungkapkan, letak Bukittinggi yang lebih rendah dari hinterland (daerah sekitar) nya, menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan air beberapa hari kemarin. Selain itu, tidak ada aliran pemecah dari perbatasan kota, yang dikelola oleh Provinsi.
“Akibatnya air masuk ke Bukittinggi dan tidak tertampung oleh drainase kita yang ada saat ini. Untuk itu, kita sudah minta ke pemerintah provinsi untuk menanggulangi ini dengan membuat aliran lainnya,” ujar Wawako.
Selain itu, Pemko juga mengimbau kepada warga, untuk bersama mengantisipasi genangan air ini. “Mari bersama kita upayakan untuk mengantisipasinya. Salah satunya kita himbau agar tidak membuang sampah ke selokan dan tidak mendirikan bangunan di sekitar aliran sungai yang dapat menghambat aliran air hujan ketika curahnya cukup tinggi,” himbau Irwandi.
Sementara itu, Ketua DPRD, Beny Yusrial, juga mengakui banyak pengaduan terkait kejadian genangan air di Bukittinggi. Namun Beny menjelaskan, bahwa DPRD juga telah berkoordinasi dengan pemko untuk menyurati provinsi.
“Karena memang diakui letak Bukittinggi cukup rendah. Saluran drainase dari luar itu langsung masuk ke Bukittinggi. Untuk itu kita sudah upayakan dengan pemko untuk koordinasi dengan pemprov mengatasi masalah ini, dengan buat aliran pemecah di batas kota,” ungkapnya.
Kedepan, pihak pemko pun akan berupaya untuk memperbaiki atau membersihkan drainase yang ada saat ini. Sehingga seluruh drainase dapat bersih dari sampah dan aliran air yang masuk pun lancar.
(Ophik)

Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999