Lubukbasung, kaba12.com — Tak disangka, benteng pertahanan antisipasi penanganan penyebaran covid19 yang secara maksimal dilakukan GTP2 Covid19 Kabupaten Agam akhirnya jebol. Padahal berbagai upaya dilakukan, termasuk menjadikan nagari sebagai basis pertahanan utama. Namun, ketaatan dan disiplin warga masih menjadi pertaruhan penting.
Sesuai data yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Sumbar, bahwa di kabupaten Agam sudah 2 pasien yang dinyatakan positif, 1 OTG atas nama pasien J warga Nagari Padang Tarok, dan PDP atas nama pasien AG, dari Nagari Koto Baru ,kecamatan Baso dan keduanya sudah dirawat di RSAM Bukittinggi.
Menurut juru bicara GTP2 Covid19 Agam Khasman Zaini, sesuai relis yang disampaikan pada wartawan di kabupaten Agam menjelaskan, satu PDP RSAM Bukittinggi dengan inisial AG dinyatakan positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Labor Unand Padang.
Pasien AG, warga Nagari Koto Baru, Baso dirujuk Puskesmas Baso ke RSAM Bukittingi pada hari Kamis 30 April 2020 lalu, dan berdasarkan hasil pemeriksaan swab-nya yang dikirim oleh pihak RSAM Bukitinggi ke labor Unand Padang, tadi malam tanggal 03 Mei 2020 keluar hasilnya dan dinyatakan positif Covid-19.
Mendapat informasi itu, Bupati Agam Dr. H. Indra Catri langsung memimpin pertemuan dan mengarahkan agar GTP2 Covid-19 Agam segera menelusuri serta men-tracking keberadaan dan riwayat perjalanan pasien AG sebelumnya.
Tracking cepat dilakukan pada orang-orang yang berinteraksi langsung dengan pasien AG, hasilnya, pada level I diperoleh data awal dan dapat dibagi dalam dua kategori, pertama 4 orang anak, 3 orang cucu, dan satu orang menantu dan kedua satu orang bidan, dan beberapa orang petugas PKM pada Puskesmas Baso.
Dijelaskan, Indracatri meminta kepada Ketua Harian GTP2 Covid-19 Agam agar semua yang terjaring dalam level I ini langsung diambil swab-nya dan diperiksa di Labor Senin (4/5 ) , “kita berharap uhari ini juga dapat diterima hasil labornya untk bahan kebijakan lebih lanjut,” tegasnya.
Dijelaskan Khasman Zaini, dari informasi yang diperoleh, pasien AG sehari-hari bekerja membuat peralatan memancing, khususnya membuat pengapung pancing.
Menurut Wali Nagari Koto Baru, Erman Samro, biasanya pasien AG membeli bahan dasar dan mengantar hasil produksinya ke Pasar Aur Kuning, di Bukittinggi.
Masih menurut Erman Zamro, tanggal 21 April 2020 pasien AG pergi ke Padang, yakni ke Pasar Raya bersama menantunya untuk mengantarkan pengapung pancing hasil produksinya, dan selang beberapa hari kemudian AG kembali berbelanja bahan ke Pasar Aur Kuning, Bukittinggi.
Menyikapi hasil investigasi awal itu, Bupati Agam Indracatri mengaku sangat mencemaskan pergerakan pasien AG, yang terkesan tidak mengindahkan ketentuan untuk berdiam di rumah dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Apalagi diketahui, Jumat tanggal 24 April 2020 tepatnya pada 1 Ramadhan 1441 H, pasien AG, juga ikut Shalat Jumat di Mesjid Muchlisin Surau Labuah,Panampuang Kecamatan Ampek Angkek.
Kemudian, ulas Khasman Zaini, sorenya pasien AG, mengeluh kurang enak badan, Sabtu (25/4) yang bersangkutan dibawa berobat ke salah seorang bidan di Kecamatan Kamang Magek. Setelah itu, beberapa kali berobat lanjutan ke Puskesmas Baso, terakhir tanggal 30 April 2020, dan langsung dirujuk oleh petugas Puskesmas Baso ke RSAM Bukittinggi.
Menyikapi hal itu, Bupati bersama Forkopimda Agam, terus mengingatkan masyarakat, pengurus pasar serta pengurus masjid bahwa saat ini tidak waktunya lagi untuk berdebat tentang protokol penanganan Covid-19, baik untuk aktivitas di masjid atau surau, pasar, dan tempat keramaian lainnya.
“Mari kita mematuhi imbauan/maklumat Ulama dan Umara demi kebaikan bersama. Dapat dibayangkan apabila ODP level I yang di-swab hari ini terdapat beberapa orang yang positif, maka kita akan bekerja tracking lanjutan sampai pada posisi yang dianggap aman,” tegas Indra Catri.
HARMEN