Kaba Terkini

Agam Suplai Beras- Ikan-Sayur-Daun Bawang ke Batam

Lubukbasung, KABA12.com — Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam, Ermanto mengatakan setiap hari petani setempat mensuplai kebutuhan beras, ikan, sayur, dan daun bawang untuk Kota Batam. Hal itu telah dimulai sejak awal Januari 2018 lalu setalah dilakukan penandatangan MoU antara kedua belah pihak.

“Kita jajaki sejak 2017 dan sudah melakukan pertemuan empat kali dan terakhir ditinjaklanjuti dengan penandatangan MoU. Sejak awal tahun 2018 kita sudah mulai lakukan pengiriman dan kita juga sudah ada di gudang di Batam,” ujarnya.

Ermanto merincikan, untuk kebutuhan beras petani di Agam memasokkan 8 ton perminggu, sayur mayur 1 ton perhari, daun bawang 500 kilogram perhari. Sementara untuk ikan sesuai dengan kesanggupan petani.

“Beras disuplai kualitas I oleh petani kelompok Perpapil di Kamangmagek, Ampek Angkek, Tilatangkamang dan Baso. Sayur mayur dan daun bawang dari Sungaipua, Banuhampu dan Baso. Sedangkan ikan yang disuplai hanya jenis nila, ikan karang dan kepiting oleh petani ikan di Maninjau, Lubukbasung dan Tiku,” jelasnya.

Jika hal tersebut memungkinkan, kedepan menurut Ermanto akan menambah jenis komoditas yang lain. Namun untuk saat ini hanya empat komoditi itu saja mengingat ongkos/upah angkut ke Batam yang terbilang mahal lantaran menggunakan pesawat.

Disisi lain, salah seorang pengusaha yang ikut menyuplai kebutuhan daun bawang ke Batam, Hery Supriyatna pada KABA12.com menyebutkan pihaknya sangat mensupport hal tersebut. Sebelum adanya MoU dengan Pemkot Batam, dia bersama petani daun bawang lainnya di Sungaipua telah memulai bisnis itu duluan.

Setiap harinya, daun bawang petani Sungaipua terbang ke Batam 1-2 ton dengan omset yang dia peroleh sekitar Rp. 16.200.000,-/hari.

“Kurang lebih sudah 10 bulan kami di Sungaipua menjalankan bisnis ini secara be to be langsung dengan pedagang di pasar Batam. Ada sekitar 150 sampai 200 hektar lahan daun bawang yang dikelola bersama petani lainnya untuk mencukupi kebutuhan pengiriman setiap harinya,” sebut Hery Supriyatna yang akrap dipanggil Gindo itu.

Disebutkan untuk pemenuhan target pengiriman setiap harinya, ia bersama petani lain telah sepakat sejak beberapa tahun yang lalu memanage jarak penanaman (waktu penanam) agar jangan sampai serentak. Karena masa tumbuh daun bawang hingga bisa dipanen membutuhkan 2,5 hingga 3 bulan.

“Dengan bisnis ini Alhamdulillah, dapat meningkatkan dan mensejahterakan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Hery juga menambahkan, saat ini pihaknya juga tengah melakukan budidaya cabe rawit sekitar 50 hektar lahan dan juga sudah mengisi pasar di Batam dengan pengiriman 100 kg tiap hari.

(Jaswit)


Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999
To Top