Bukittinggi, KABA12.com — Ratusan masyarakat Bukittinggi, ikuti layanan Keluarga Bencana yang dilaksanakan di Rumah Sakit Tentara Bukittinggi, Selasa (12/12). Kegiatan ini diselenggarakan oleh dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana (P3APPKB) Bukittinggi. Selain di RST, sejumlah puskesmas setiap kelurahan dan kecamatan juga melaksanakan kegiatan yang sama
Drs. Edi Wirman, Kasi KB/KR P3APPKB Bukittinggi menjelaskan pelayanan KB di wilayah miskin percontohan dilaksanakan dalam rangka bhakti sosial kesatuan gerak PKK-KB-Kes di kota Bukittinggi tahun 2017. Peserta diutamakan masyarakat yang berada di delapan kelurahan yang termasuk dalam Kampung KB atau wilayah miskin perkotaan di Bukittinggi.
“Untuk tahun 2017 ditargetkan 3692 warga di kampung KB ikut layanan KB. Hingga kini, 80 persen dari jumlah itu sudah ikut KB. Kita akan upayakan melaksanakan program MKJP, terutama implan. Karena MKJP sangat mempengaruhi pengendalian pertumbuhan penduduk,” jelasnya.
Edi menambahkan, MKJP dan KB sangat mempengaruhi jumlah pertumbuhan penduduk. Dengan dikendalikannya jumlah pertumbuhan dan menahan angka kelahiran, dapat menciptakan serta meningkatkan kesejahteran penduduk.
“Melalui pelayanan KB di wilayah miskin perkotaan, kita sukseskan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunam keluarga (KKBPK) dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga yang berkualitas,” ujarnya.
Drs. Asrul Effendi, MM, perwakilan BKKBN Porvinsi Sumbar mengungkapkan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) sangat diperlukan untuk dapat menciptakan keluarga sehat dan sejahtera. Karena MKJP dapat mengurangi resiko kehamilan yang tinggi dan pembiayaannya pun relatif lebih sedikit dibanding metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik dan kondom.
“MKJP merupakan metode alat kontrasepsi yang digunakan dalam jangka waktu relatif lama. MKJP dinilai cocok untuk pasangan usia subur. Ada empat pilihan MKJP yang cocok untuk wanita maupun pria, seperti implan, IUD, Tubektomi (MOW) untuk wanita dan vasektomi (MOP) untuk pria,” jelasnya.
BKKBN Sumbar mengakui masih banyak pasangan usia subur yang enggan untuk menggunakan KB. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi tentang MKJP. Untuk itu BKKBN dan dinas P3APPKB mengimbau warga untuk ikut layanan KB agar masalah sosial dan ekonomi dapat diminimalisir serta menjadikan warga Bukittinggi sejahtera.
(Ophik)
