Kaba Pemko Bukittinggi

562 Guru MDA dan Garin Masjid Bukittinggi Terima Tunjangan Kesejahteraan Triwulan II

Bukittinggi, KABA12.com — Pemerintah Kota Bukittinggi menyerahkan tunjangan kesejahteraan guru MDTA, TPQ, TPSQ, Pondok Al-Quran, Pondok Pesantren dan Garin Masjid/Mushalla di Bukittinggi. Penyerahan dilaksanakan di Balairung Rumah Dinas Walikota, Rabu,(15/07).

Kabag Kesra Setdako Bukittinggi, Eryanson, menjelaskan, untuk tahun ini, pemerintah Kota Bukittinggi telah menganggarkan dana sebesar Rp 3,4 milyar lebih. Dana itu ditujukan untuk tunjangan kesejahteraan guru MDTA, TPQ, TPSQ, Pondok Al-Quran, Pondok Pesantren dan Garin Masjid/Mushalla di Bukittinggi yang diserahkan secara bertahap per triwulan.

“Untuk triwulan I, periode Januari sampai Maret, telah diserahkan sebelum Ramadhan 1441 lalu. Sementara untuk triwulan II, periode April, Mei dan Juni, diserahkan hari ini. Setiap guru dan garin masjid, menerima tunjangan kesejahteraan Rp 500.000 per bulan,” jelasnya.

Kota Bukittinggi saat ini terdata sebanyak 424 orang guru MDTA, TPQ, TPSQ, Pondok Al-Quran, Pondok Pesantren. Sementara itu, juga terdata sebanyak 138 Garin Masjid/Mushalla di Bukittinggi. Masing-masing guru dan garin masjid itu, menerima tunjangan kesejahteraan Rp 1.500.000 per triwulan.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan terima kasih atas pengabdian dari guru MDTA, TPQ, TPSQ, Pondok Al-Quran, Pondok Pesantren dan Garin Masjid/Mushalla di Bukittinggi. Ilmu dan tenaga yang diberikan, tentunya sangat berharga bagi generasi muda dan juga keamanan serta kenyamanan jemaah masjid/mushalla.

“Tunjangan kesejahteraan guru dan garin masjid ini, merupakan bentuk perhatian dari pemerintah kota. Kami berharap, bantuan yang jumlahnya mungkin tidak seberapa ini, dapat meningkatkan kompetensi serta sedikit membantu kesejahteraan para guru dan garin masjid di Bukittinggi. Guru dan garin masjid, memiliki peran penting bagi umat dan generasi penerus kita nantinya,” ungkap Ramlan.

Wako juga berpesan, agar untuk sementara MDTA, TPQ, TPSQ, Pondok Al-Quran, Pondok Pesantren di Bukittinggi, belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Karena saat ini kondisi pandemi covid-19 masih belum tuntas. Beberapa minggu terakhir, ada tiga warga Bukittinggi yang dinyatakan positif covid-19, namun sudah sembuh. “Ini harus kita antisipasi dulu, jika ada penyebaran lain dan cluster dari sekolah atau MDA, tentu akan lebih berbahaya, karena anak-anak cukup riskan terkena covid-19. Ini mohon pengertiannya untuk para guru MDA,” ujar Wako.

Dalam kesempatan itu, juga disampaikan bahwa Pemko Bukittinggi akan menggelar shalat Idul Adha di lapangan Wirabraja, namun tetap menjalankan protokol covid-19.

(Ophik)

To Top