Bukittinggi, KABA12.com — Wakil Walikota Bukittinggi menjadi salah seorang pemateri pada Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV angkatan VI yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri Regional Bukittinggi, Rabu (12/09).
Diklatpim IV angkatan VI diikuti 40 orang peserta yang berasal dari empat propinsi Nanggroe Aceh Darussalam diwakili Kabupaten Simeulue sebanyak 11 orang, provinsi Sumatera Utara dari Kabupaten Tebing Tinggi sebanyak 10 orang, provinsi Riau dari Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 10 orang dan provinsi Sumatera Barat dari Kabupaten Tanah Datar sebanyak 9 orang.
Sebagai nara sumber, Wakil Walikota Irwandi menyajikan materi sesuai dengan yang dijadwalkan oleh panitia yakni tentang isu – isu strategis di bidang politik.
Dalam penjelasan isu strategis, Irwandi membaginya kedalam tiga bagian yakni isu pemilihan umum, pemilihan kepala daerah serta proses penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Pada isu pemilihan umum Irwandi mengarahkan pada prinsip pemerintahan yakni demokrasi, keadilan, pemberdayaan dan services.
Sementara isu strategisnya pada pemilihan umum ini dijelaskan tentang Presidential Threshold, Parliement Threshold, Sistem Pemilu Terbuka, Dapil magtitude serta Metode Konversi Suara Sainte Lague Murni.
Pada penjelasan tentang pemilihan kepala daerah, Wawako menjelaskan melalui dua jalur yakni jalur partai dan jalur independen.
Hal ini menjadi bahan diskusi hangat dikalangan peserta diklat, sebagaimana yang ditempuh oleh Irwandi selaku kepala daerah terpilih dari jalur independen, mendampingi Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias.
Sebab Irwandi yang melalui jalur independen telah mengalahkan dua incumbent dan berhasil secara fenomenal karena satu-satunya di Sumbar dan empat di Indonesia.
“Kuncinya adalah, bagaimana kita mempunyai visi dan misi yang jelas dan dapat dipercaya masyarakat, smart dan harus memiliki investasi sosial. Apapun janji kampanye, harus dilaksanakan. Seperti saat ini, kami bersama Walikota tengah merealisasikan pembangunan RSUD yang dalam pekerjaan, pemenuhan kebutuhan air bersih dengan pembangunan embung dan lain – lain serta banyak lagi pembangunan yang sedang dilaksanakan ditahun ini,” jelasnya.
Guna pengembangan Lembaga Diklat kedepan, Irwandi juga berharap adanya peningkatan eksistensi Diklat dalam mengkaji permasalahan penyelenggaraan pemerintahan dan bagaimana lembaga Diklat dapat menjadi laboratorium pemerintahan.
(Ophik)
