Kaba Pemko Bukittinggi

Warga Tolak Bantuan Pemko dan Minta Relokasi

Bukittinggi, KABA12.com — Sesuai perintah Walikota, Kepala Dinas Sosial Bukittinggi, Ellya Makmur, didampingi Camat Guguk Panjang, Rispayanto, mengantarkan sejumlah bantuan untuk warga terdampak pembongkaran Stasiun, Rabu (06/12) malam. Namun bantuan berupa selimut, matras dan beberapa barang lainnya ditolak warga.

Kumar Z. Chan mewakili warga Stasiun membenarkan penolakan dari masyarakat itu.
Dijelaskan bahwa keputusan itu merupakan kesepakatan seluruh warga yang saat ini menjalani hidupnya di bawah tenda seadanya dan memanfaatkan lantai dua Mesjid Mubarak.

“Bantuan yang diantarkan oleh Kadis Sosial dan Camat mewakili Pemko Bukittinggi, memang ditolak warga. Karena bukan itu yang mereka minta. Bahkan bantuan dari walikota untuk dapur umum yang diberikan melalui RT sore tadi pun, dikembalikan lagi oleh warga melalui camat,” jelasnya.

Berita terkaithttps://kaba12.co.id/2017/12/06/karena-kepedulian-walikota-tinjau-stasiun/

Kumar menjelaskan bahwa bukan bantuan itu yang sebenarnya diinginkan warga. Namun bagaimana pemko lebih memperhatikan warga dari segi tempat tinggal.

“Keinginan warga, bagaimana masalah tempat tinggal. Mereka meminta diperhatikan masalah relokasi. Dari 4,1 hektar areal ini, apakah tidak bisa pemerintah kota meminta sedikit lahan untuk dibangunkan tempat tinggal warga dan mereka pun siap menyewa kepada pemko atau swasta yang akan membangun nantinya,” ungkap Kumar menjelaskan harapan warga.

Selain itu, juga terdapat pertanyaan besar bagi warga, terkait beberapa bangunan yang belum dibongkar. “Ini terjadi diskriminasi. Warga kan sama-sama menyewa, tapi kenapa ada tiga yang tidak dibongkar,” pungkasnya.

Hingga malam kedua pasca pembongkaran, ratusan warga masih berusaha menggantungkan hidup mereka di dalam tenda seadanya. Untuk makanan sehari-hari dibuatkan dapur umum secara bersama. Sementara masih ada diantara mereka yang juga belum menerima uang kerohiman dari PT. KAI.

(Ophik)

To Top