Hukum dan Kriminal

Warga Respon Positif, Penyitaan Jackpot Beri Efek Jera

Tiku, KABA12.com — Mayoritas masyarakat beri respon positif terhadap aksi massa yang menyita 6 unit alat judi jackpot di Pasia Tiku, nagari Tiku Selatan, Tanjung Mutiara, Jumat,(28/04). Pasalnya selain merugikan warga ditengah sulitnya ekonomi, permainan jackpot ini terkenal legal.

Informasi yang diperoleh KABA12.com, alat permainan jackpot cukup banyak berserakan di kabupaten Agam, namun penertiban selama ini nyaris tak  terdengar. Tokoh-tokoh ninik mamak nagari Tiku Selatan seperti AM.Dt.St.Palindih yang bereaksi keras menentang keberadaan mesin judi jackpot menyebutkan, reaksi masyarakat itu merupakan puncak kekesalan warga karena terkesan alat perjudian itu dibiarkan.

AM.Dt.St.Palindih bersama beberapa ninik mamak termasuk Basa Nan Barampek seperti Dt.Rangkayo Basa, beberapa tokoh masyarakat dan alim ulama berharap tidak ada lagi mesin jackpot di Tiku,” hanya merusak, anak kemenakan saya larut dalam permainan itu, sehingga lupa keluarga dan tanggungjawab,” tegas.

Warga yang gerah dengan aksi perjudian sistim jackpot yang semakin marak di Tiku, nagari Tiku Selatan, kecamatan Tanjung Mutiara, Jumat,(28/04) sore, mulai bertindak tegas. Puluhan warga menyita 6 unit mesin jackpot di tiga kedai di kawasan Pasia dan TPI Tiku, nagari Tiku Selatan, Tanjung Mutiara.

Mesin jackpot yang disita warga diserahkan ke Mapolsek Tiku untuk pengusutan lebih lanjut dan masyarakat berharap, tidak ada lagi aksi perjudian apalagi yang menggunakan mesin sejenis di wilayah mereka.

Ketua BAMUS Tiku Selatan AM.Dt.St.Palindih, waktu dikonfirmasi KABA12.com menyebut, pihaknya sengaja mengkoordinir masyarakat yang kesal kemudian mengamankan 5 unit alat judi jackpot itu dan menyerahkan pada pihak kepolisian,” kami berharap tidak ada lagi jackpot di Tiku dan kami minta aparat menertibkan potensi judi yang merugikan masyarakat tersebut,” ulasnya

AM.Dt.St.Palindih mengaku akan membahas hal itu dalam forum BAMUS Tiku Selatan dan kecamatan agar hal-hal seperti itu tak terulang apalagi menjelang puasa ini.

(Harmen)

To Top