Bukittinggi, KABA12.com —- Event “Bekate Color Run” sedang marak disosialisasikan dan direncanakan di Bukittinggi tanggal 21 Oktober mendatang. Namun, setelah melakukan penilaian dan sejumlah pertimbangan serta koordinasi dengan pihak terkait, akhirnya Walikota membatalkan izin penyelenggaraan event Color Run di Bukittinggi.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menegaskan, dirinya selaku kepala daerah membatalkan izin penyelenggaraan Color Run di kota Bukittinggi. Keputusan ini didasarkan kepada adanya indikasi bahwa color run merupakan kegiatan yang mengandung unsur dukungan terhadap LGBT dan dapat meresahkan warga Bukittinggi.
“Ini tidak kita benarkan di Bukittinggi. Kami telah koordinasikan dengan MUI Sumbar, Polres Bukittinggi dan juga sejumlah unsur lainnya. Kegiatan ini kami nilai juga tidak sejalan atau bertentangan dengan adat budaya Minangkabau dan juga agama Islam. Dari koordinasi itu, saya putuskan, Bekate Color Run tidak diizinkan penyelenggaraannya,” tegas Ramlan.
Beberapa hari terakhir, memang gencar disosialisasikan rencana penyelenggaraan Bekate Color Run. Namun, hal ini banyak mengundang respon kurang baik di kalangan masyarakat, bahkan disampaikan langsung para netizen melalui sejumlah media sosial.
Pendapat masyarakat bukan tanpa alasan. Event Color Run menjadi salah satu kegiatan yang diduga sebagai ajang dukungan terhadap kehadiran LGBT. Karena warna warni rainbow yang menjadi khas dari event itu, diindikasikan kepada salah satu lambang atau logo dari komunitas LGBT.
“Kami dari pemerintah kota akan terus berupaya untuk mengantisipasi seluruh kegiatan yang berdampak dan dilatarbelakangi masalah sosial kemasyarakatan serta dikhawatrikan merusak moral generasi penerus. Kami berterima kasih atas masukan masyarakat dan unsur terkait lainnya atas permasalahan ini,” ulas Walikota didampingi Wakil Walikota, Irwandi.
(Ophik)
