Lubuk Basung, KABA12.com — Rumah Zulinar (42) warga jorong Sago, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, mendapatkan bantuan berupa bedah rumah tidak layak huni (RTLH) dari wakaf salah seorang warga Lubuk Basung.
Wakaf senilai sekitar Rp.100 Juta tersebut, diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Agam, Dr. H. Indra, MPPM dan wakaf tersebut akan digunakan untuk bedah rumah tidak layak untuk ditempati.
Dr. H. Indra, MPPM, menjelaskan, wakaf yang telah dipercayakan ini, akan digunakan untuk membantu rumah masyarakat yang sudah tidak layak untuk ditempati.
Agar wakaf ini sampai kepada masyarakat yang benar- benar membutuhkan bantuan, Ia berkoordinasi dengan Camat Lubuk Basung dan Puskesmas Manggopoh.
“Setelah berkoordinasi, kita langsung turun ke lapangan dan menemukan tiga RTLH. Dari tiga RTLH tersebut terdapat satu rumah yang betul- betul membutuhkan bantuan yakni rumah Zulinar. Dan itu yang kita prioritaskan terlebih dahulu,”ujarnya.
Ia menambahkan, wakaf tersebut digunakan untuk beda 3 unit RTLH secara bertahap dengan menyelesaikan satu persatu RTLH. Setelah selesai satu rumah, nantinya akan dilakukan survey kembali.
“Jika dana dari 3 rumah tersebut masih berlebih, nanti akan kita cari lagi RTLH. Dan untuk pengerjaan rumah Zulinar dipercayakan kepada puskesmas Manggopoh untuk mengontrol pengerjaannya,”ujarnya.
Kepala Puskesmas Manggopoh, Ns. Lidia Ira Wati, S. Kep, mengatakan, bantuan yang diberikan untuk melanjutkan pembangunan rumah Zulinar. Dimana 20 tahun lalu ia sudah mencoba membangun rumah berukuran 7 x 11 Meter, namun pembangun terhenti sampai pondasi karena terkendala dana.
“Untuk pengerjaan rumah tersebut, sudah dimulai sejak Senin kemarin dan saat ini sudah selesai mendirikan kuda- kuda rumah, pengerjaan sudah sampai 45%, diperkirakan selasai dua – tiga minggu lagi, jika tidak ada kendala berarti,”kata Lidia Ira Wati kepada kaba12.com.
Disisi lain, Zulinar, mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT dan mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah membantu keluarganya.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dengan bantuan yang telah diberikan, semoga ini menjadi amal ibadah bagi yang memberikan bantuan,”ujarnya.
Dijelaskan, saat ini ia dan suami serta 6 anaknya tinggal dirumah yang hanya berukuran 4×3 m2 didalamnya sudah termasuk kamar, ruang tamu dan sedikit tempat memasak. Kalau dilihat ini tentunya tidak layak untuk ditempati.
“ Sejak 20 tahun lalu saya berniat membangun rumah berukuran 7×11 meter. Namun dana saya cuman sampai pondasi saja. Dan pada tahun 2013 saya mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Agam sebesar Rp.7,5 juta, bantuan tersebut hanya dapat membangun tiga petak kamar dan sekarang saya mendapat kan bantuan untuk menyelasaikan rumah saya,”kata Zulinar kepada kaba12.com.
(Ardi)
