Dalko, kaba12 — Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Padang (UNP) gelar workshop peningkatan income generating melalui kreativitas pengolahan eceng gondok menjadi karya seni lukisan oleh KUB Sadama di Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Universitas Negeri Padang yang mengelar kegiatan PKM dengan program peningkatan income generating kreativitas pengolahan eceng gondok menjadi karya seni lukisan itu berlangsung tanggal 5-6 Juli 2024 di Nagari Dalko, Tanjung Raya itu, menjadi salah satu inovasi penting yang mendorong warga memiliki kemampuan lebih dalam mengolah eceng gondok menjadi produk bernilai jual tinggi.
Program dalam rangka menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah PKM, dimana kampus wajib hadir dalam rangka membina masyarakat untuk dapat memotivasi masyarakat menjadi produktif, inovatif dan kreatif berdaya guna ditenggah masyarakat, salah satu UNP yang mengelar workshop tersebut.
Menurut Halmawati, SE,MSi, Ketua Tim PKM UNP yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNP, program itu dilaksanakan di Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya adalah salah satu Kenagarian di Kabupaten Agam yang kaya dengan sumber alam, yaitu yang berasal dari pertanian berupa rempah rempah seperti kulit manis, cengkeh dan lainnya.
Disamping itu salah satu potensi yang juga dimiliki oleh daerah Dalko ini adalah masyarakatnya khususnya kaum ibu, memiliki jiwa enterpreneur dalam bentuk kerajinan yang berasal dari eceng gondok yang menghasilkan income generating atau pendapatan bagi pelaku usaha tersebut.
Disebutkan, eceng gondok ini adalah sejenis tanaman yang tumbuh subur dan berada di permukaan Danau Maninjau yang menutupi permukaan Danau Maninjau yang notabene merusak keindahan Danau Maninjau yang biasanya sering dikunjungi oleh wisatawan.
Keberadaan eceng gondok yang selama ini dianggap sebagai limbah yang menggangu keindahan alam disekitar Danau Maninjau telah dimanfaatkan oleh pelaku usaha UMKM di Nagari Dalko menjadi produk kerajinan tangan berupa tas, asbak, tempat tissu, dompet dan keranjang serta lainnya yang telah dibuat secara tradisional dan turun menurun dengan model yang monoton dan tanpa adanya kreatifitas produk sama sekali.
Ditambahkan Halmawati, produk yang dibuatpun masih sangat standar, minus dengan inovasi dan dengan pangsa pasar yang terbatas lebih banyak untuk daerah Dalko dan sekitarnya. Salah satu penyebabnya, karena tidak adanya diversifikasi dan pengembangan produk, sehingga tidak menarik minat dari konsumen untuk membelinya.
Melalui workshop yang dilaksanakan tanggal 5-6, ulas Halmawati, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNP dengan latar belakang bidang akuntansi dan juga berasal dari Lubukbasung itu, dengan anggota tim Dr. Al Rafni, M.Si dan Halkadri Fitra, SE.MM, menghadirkan narasumber dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNP yang sudah berkecimpung dan berpengalaman dibidang seni rupa yaitu Ega Harna B., S.Pd, M.Pd, diharapkan ada daya dobrak untuk warga dalam melakukan inovasi produk kerajinan yang mereka olah selama ini.
Ditambahkan Halmawati,melalui kegiatan PKM ini tim memberikan sosialisasi dan motivasi terkait peluang usaha dalam rangka meningkatkan income generating masyarakat dan juga diberikan pelatihan terkait pengolahan rceng gondok, telah dilakukan inovasi pengolahan.
Eceng Gondok yang sudah dikeringkan terlebih dahulu menjadi karya lukisan yang sangat indah penuh kreativitas dengan berbagai model dan corak warna yang variatif yang diharapkan bisa menambah income generating bagi para pelaku usaha yang tergabung dalam KUB Sadama.
Kegiatan PKM ini, sebut Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNP itu, sambut hangat oleh peserta pelaku usaha UMKM. Bahkan Azino Parman, Walinagari Dalko sangat mengapresiasi sekali kegiatan PKM UNP ini karena bisa menjadi sumber inspirasi bagi usahawan sebagai wadah pengembangan kratifitas dan keahlian serta juga diharapkan kedepan bisa meningkatkan perekonomian para pelaku usaha dan masyarakat sekitarnya.
(HARMEN)
