Kaba Pemko Bukittinggi

Tiga Puskesmas di Bukittinggi Terakreditasi

Bukittinggi, KABA12.com — Puskesmas Mandiangin, Puskesmas Nilam Sari dan Puskesmas Gulai Bancah telah terakreditasi tahun 2017 ini.

 Hal itu dipastikan setelah sembilan tim surveyor akreditasi puskesmas melakukan penilaian sejak tiga hari terakhir, 14 hingga 16 September 2017.

Dr. T. Marwan Nusri, MPH, mewakili tim surveyor menjelaskan  akreditasi merupakan pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan Menteri Kesehatan, setelah puskesmas itu dinilai memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan.

” Akreditasi sebuah proses untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Marwan menambahkan, unit pelayanan itu tidak hanya bisa memuaskan pasien tetapi juga owner atau pemiliknya. Kepuasan pelayanan itu tidak hanya pada pasien tetapi walikota sebagai pemilik juga puas dengan pelayanan pegawai puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Yandra Very mengatakan, dengan diakreditasinya 3 puskesmas tahun ini, maka tahun depan tinggal 2 puskesmas lagi yakni puskesmas Tigo Baleh dan puskesmas Mandiangin Plus, ditambah laboratorium yang akan direncanakan pada tahun 2018.

“Dengan demikian sesuai dengan target dari Menteri Kesehatan RI bahwa pada tahun 2019 semua puskesmas di Bukittinggi telah diakreditasi,” jelasnya.

Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengatakan, dari 7 puskesmas yang ada, tahun 2016 lalu telah diakreditasi 2 puskesmas yakni Puskesmas Guguk Panjang dengan akreditasi Utama dan puskesmas Rasimah Ahmad dengan akreditasi Madya.

Puskesmas merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar. Sesuai dengan visi kota sebagai kota pelayanan kesehatan, maka akreditasi ini sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan itu sendiri dan perlu dilakukan penilaian indeks kepuasan masyarakat dibidang pelayanan kesehatan.

“Anggaran untuk kesehatan setiap tahun lebih dari 10 persen dari APBD, mengingat Bukittinggi kota kesehatan, orang berobat ke Bukittinggi sambil menikmati udara dan keindahan alamnya. Tahun depan akan dibangun rumah sakit daerah tipe C tetapi dengan bangunannya tipe A dan tentunya pelayanan yang diinginkan harus sesuai dengan standar pelayanan dibidang kesehatan, akreditasi ini merupakan salah satu motivasi untuk perbaikan kedepan,” jelas Walikota.

(Ophik)

To Top