Maninjau, KABA12.com — SMAN 1 Tanjung Raya, Kabupaten Agam saat ini tengah mengembangkan ekstrakurikuler membatik bagi seluruh siswa sekolah itu. Ekskul tersebut merupakan pendidikan kewirausahaan yang baru saja diluncurkan pada awal tahun 2022.
Kepala SMAN 1 Tanjung Raya, Zulkifli mengatakan, pemberian kegiatan ekstrakurikuler membatik digunakan untuk menumbuhkan minat dan bakat siswa melalui pendidikan kewirausahaan yang dilakukan di luar jam pelajaran.
“Ekstrakurikuler membatik merupakan salah satu pendidikan kewirausahaan yang dilakukan di luar jam pelajaran untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa khususnya di bidang seni batik,” ujarnya kepada KABA12.com, Selasa (17/5).
Zulkifli menyebut, ekstrakurikuler membatik juga sebagai salah satu upaya pelestarian seni batik Minangkabau terutama daerah Kabupaten Agam.

“Kewirausahaan membatik ini sedang tren di kalangan siswa karena biayanya yang terbilang murah dan menguntungkan. Dengan ini, mereka juga bisa membuat motif batik lokal seperti rumah gadang,” katanya.
Lebih lanjut disebutkan, selain mengembangkan ekskul membatik, pihaknya juga memiliki program pendidikan kewirausahaan lainnya yaitu pembuatan pupuk organik, pembuatan sabun cair, dan pembibitan hingga pengolahan jamur tiram.
Keempat ekskul tersebut, menurut Zulkifli merupakan sebuah life skill yang nantinya dapat digunakan sebagai salah satu sumber pemasukan ketika setelah tamat nanti.
Ia menyebut, siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bisa memanfaatkan keempat keterampilan ini untuk sumber pemasukan.
“Begitupun sebaliknya, siswa yang melanjutkan kuliah dapat menggunakan keterampilan yang dimiliki sebagai salah satu sumber pencarian untuk membantu biaya kuliah,” katanya.
Mantan Kepala SMAN 1 Ampek Nagari ini menyebutkan, pengembangan pendidikan kewirausahaan ini dilakukan sesuai dengan Permendikbud No 15 Tahun 2018 tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Pada poin ketiga dalam Permendikbud tersebut disebutkan bahwa kepala sekolah memiliki kegiatan pokok yaitu manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi.
“Atas dasar itu kami memberikan pembekalan kepada siswa melalui pendidikan kewirausahaan atau ekstrakurikuler tersebut,” sebutnya.
Ia menambahkan, pendidikan kewirausahaan yang dilakukan diharapkan bisa meningkatkan keterampilan siswa, sehingga mampu mengembangkan kualitas SDM yang unggul kedepannya.
Disamping itu, SMAN 1 Tanjung Raya sebelumnya telah mendapat bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PT PLN UIW Sumatera Barat sebesar Rp 50 juta. Bantuan tersebut diserahkan oleh GM PLN Sumbar Toni Wahyu Wibowo pada 12 Mei 2022.
Kendati begitu, Zulkifli selaku kepala sekolah optimis akan memanfaatkan bantuan tersebut sebagai penunjang kegiatan ekstrakurikuler atau pendidikan kewirausahaan bagi siswa.
“Bantuan TJSL sebesar Rp 50 juta itu akan digunakan untuk mendukung program kewirausahaan atau ekstrakurikuler siswa seperti membeli peralatan, bahan penunjang kegiatan, dan lainnya,” jelasnya.
(Bryan)
